TEMPO.CO, Jakarta - Aparat keamanan Iran bentrok dengan mahasiswa dari sebuah universitas favorit di Tehran pada Minggu, 2 Oktober 2022. Bentrokan itu buntut dari unjuk rasa atas kematian Mahsa Amini, 22 tahun, di tahanan gara-gara dia menggunakan pakaian yang dianggap tak patut.
Unjuk rasa kemarahan atas kematian Amini meletup pada 17 September 2022 atau saat Amini dimakamkan. Amini adalah perempuan keturunan suku Kurdi yang berasal dari Kota Saqez, Iran.
Gelombang aksi unjuk rasa di Iran atas kematian Mahsa Amini pun hingga menimbulkan korban jiwa. Hingga Kamis, tercatat 17 orang tewas dalam demonstrasi 6 malam berturut-turut itu. REUTERS
Unjuk rasa atas kematian Amini menyebar di sejumlah wilayah di Iran dan telah berubah menjadi perlawanan kubu oposisi terbesar terhadap otoritas Iran dalam beberapa tahun terakhir. Banyak demonstran yang menyerukan agar pemimpin Iran tertinggi mengundurkan diri.
Akun Twitter 1500tasvir yang punya followers 160 ribu pengikut, mengunggah sejumlah rekaman video yang memperlihatkan Universitas Sharif dikepung oleh aparat kepolisian anti-huru-hara. Universitas Sharif selama ini dikenal sebagai tempat bagi perbedaan pendapat.
Ada pula rekaman video yang memperlihatkan aparat keamanan menembakan gas air mata agar mahasiswa yang berunjuk rasa membubarkan diri. Suara tembakan terdengar dari kejauhan.
Video lainnya memperlihatkan aparat keamanan mengejar puluhan mahasiswa, yang terperangkap di area parkir kampus tersebut. Akun 1500tasvir menyebut puluhan mahasiswa telah ditahan.
Media pro-pemerintah di Iran mewartakan bentrokan di Universitas Sharif. Menteri Pendidikan Iran mendatangi kampus tersebut untuk mengecek situasi terkini. Reuters belum bisa memverifikasi rangkaian kejadian di Universitas Sharif.
Selain mahasiswa di Universitas Sharif, mahasiswa dari kampus lain juga ikut berdemonstrasi pada Minggu, 2 Oktober 2022. Protes terjadi di sejumlah kota seperti Tehran, Yazd, Kermanshah, Sanandaj, Shiraz dan Mashhad. Para demonstran meneriakkan kata ‘kebebasan, kemerdekaan dan matilah Khamenei (pemimpin tertinggi Iran)
Sumber: Reuters
Baca juga: Kian Panas, Korban Tewas Akibat Demo Iran Tembus 92 Orang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
