TEMPO.CO, Jakarta - Media-media internasional menyoroti tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 129 orang pada Ahad 2 Oktober 2022.
Tabloid Inggris The Daily Star menyoroti jumlah korban jiwa dalam tragedi ini. Sedikitnya 129 orang dinyatakan meninggal dunia oleh polisi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
"Kerusuhan fans sepakbola menyebabkan 129 orang meninggal dunia, termasuk anak-anak dan polisi," demikian headline Daily Star. "Lebih dari 100 suporter dan dua polisi meninggal dunia usai kerusuhan yang terjadi setelah derby antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Indonesia."
The Guardian juga turut mengutip perkataan Wiyanto Wijoyo Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang menyebut lebih dari 120 orang meninggal dunia, dan masih mengumpulkan jumlah korban yang terluka dan tengah dirujuk ke rumah sakit setempat.
“Keributan kabarnya dimulai saat ribuan suporter Arema berhamburan ke lapangan usai timnya kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan, namun beberapa pemain Arema yang masih berada di lapangan juga ikut diserang,” tulis The Guardian.
Media asal Amerika Serikat, The New York Times turut melaporkan soal kerusuhan itu. Mereka dan menuliskan beberapa orang tewas setelah lusinan suporter masuk ke lapangan seusai pertandingan.“Kekerasan sepak bola telah lama menjadi masalah bagi Indonesia. Kekerasan, seringkali persaingan mematikan antara tim-tim besar adalah hal biasa,” tulis New York Times.
“Beberapa tim bahkan memiliki klub penggemar dengan apa yang disebut komandan, yang memimpin pasukan pendukung untuk pertandingan di seluruh Indonesia. Suar sering dilemparkan ke lapangan dan polisi anti huru hara selalu hadir di banyak pertandingan.”
Tabloid Inggris lainnya, Mirror, menyoroti imbas dari insiden ini penyelenggara Liga dalam hal ini PT LIB, resmi menghentikan sementara Liga 1 selama sepekan. Tak hanya itu, hukuman PSSI yakni melarang Arema FC menggelar laga kandang hingga sisa musim juga menjadi sorotan.
Berita yang juga tersebar di media sosial ini turut dikomentari para pembaca luar negeri. Termasuk salah satu komentator stasiun televisi olah raga ESPN dari Amerika Serikat, Ian Darke. "Ini adalah berita yang sangat mengerikan," tulis Darke di Twitter.
Akibat kerusuhan tersebut, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan dan itu merupakan arahan dari Mochammad Iriawan ketua umum PSSI.
LIB menyatakan, tragedi Kanjuruhan menyebabkan beberapa orang meninggal dunia. Tapi, jumlah korban yang kehilangan nyawa masih belum bisa dipastikan.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, IPW: Penggunaan Gas Air Mata Salahi Aturan FIFA
DAILY STAR | MIRROR