Sikap Negara Lain
Sementara, 5 dari 17 negara Persemakmuran yang tersisa, Bahama, Belize, Grenada, Saint Kitts and Nevis, dan Saint Lucia juga masih memperdebatkan mengenai ini.
Barbados pada 2021 ingin menurunkan Ratu sebagai kepala negara dan mungkin saja wacana ini terus diikuti. Di Bahama, setelah kunjungan Duke dan Duchess of Cambridge, Perdana Menteri Phillip Davis mengatakan dia berharap bahwa selama perayaan peringatan 50 tahun kemerdekaan akan ada pembahasan soal identitas negara.
Di Grenada, orang-orang juga mempertanyakan peran mahkota di negara itu. Arley Grill, ketua Komite Reparasi Nasional Grenada, mengatakan awal tahun ini bahwa monarki telah kehilangan “relevansi dan signifikansinya.” Pada April lalu, Saint Kitts dan Nevis juga menunjukkan niat mereka untuk merevisi hubungan dengan monarki.
“Kemajuan beberapa dekade telah mengajarkan kita bahwa waktunya telah tiba bagi St Kitts dan Nevis untuk meninjau sistem pemerintahan monarkinya dan memulai dialog untuk maju ke status baru,” Shawn Richards, wakil perdana menteri, mengatakan.
Dan di Saint Lucia, ada juga desakan untuk menjadi republik sebelum Charles naik takhta. Pada April, mantan Perdana Menteri Allen Chastanet mengatakan dia mendukung seruan itu. “Saya yakin, seperti banyak orang lain, sudah tiba saatnya untuk membuat perubahan itu menjadi republik,” katanya.
Baca juga: Charles Gantikan Ratu Elizabeth II sebagai Kepala Persemakmuran
AL JAZEERA