TEMPO.CO, Jakarta - Enoch Burke, guru sekolah berbasis agama Kristen Evangelical Wilson Hospital School ditahan di penjara Mountjoy, Dublin, Irlandia. Penahanan dilakukan setelah dia menghina pengadilan karena bersumpah tidak akan mematuhi perintah pengadilan, yang memintanya untuk tidak mengajar selama sidang disiplin kasusnya berjalan.
Burke menghabiskan malam pertama di penjara pada Senin, 29 Agustus 2022. Hakim Michael Quinn bersumpah akan memastikan Burke tetap dalam penjara hingga dia mau mematuhi sekolah.
Buke berkeras jika hakim Quinn berkeputusan demikian maka itu sama dengan pelanggaran terhadap agamanya. Bukan hanya itu, Burke juga menyebut jika dia tidak dipenjara maka dia bisa ke sekolah untuk bekerja setiap hari.
“Saya di sini hari ini (penjara) karena saya tidak bersedia memanggil seorang laki-laki dengan sebutan untuk perempuan,” kata Burke.
Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno
Burke dan staf sekolah lainnya pada Mei 2022 diminta untuk memanggil seorang murid transgender laki-laki dengan sebutan ‘they’, bukan ‘he’. Namun Burke menolak hal itu hingga terjadi silang pendapat yang berujung gaji Burke pada bulan lalu, ditahan.
Bukannya di rumah menunggu proses sidang disiplin diputuskan, Burke tetap ke sekolah meskipun pengadilan melarangnya untuk tidak mengajar hingga Rabu, 7 September 2022. Burke terus bersikap tidak patuh hingga dia terpaksa ditahan sepanjang akhir pekan kemarin.
Burke melawan putusan yang memerintahkan dia jangan mengajar dulu dengan menyebutnya sebagai putusan yang tidak adil dan tidak sah. Sebab hukuman seperti itu hanya untuk pelanggaran berat, sedangkan Burke menyebut kesalahannya hanyalah karena agamanya melarang transgender
“Ini adalah tindakan tercela ketika agama seseorang dijadikan dasar sebagai pelanggaran atau pelanggaan berat.
Sumber: RT.com
Baca juga: Terkini Bisnis: Merek GoTo Diperkarakan, Angela Tanoesoedibjo Pingsan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini