TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Vladimir Zelensky memerintahkan untuk meninjau kembali legalitas pornografi dan erotika. Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan atas petisi yang telah diteken 25.000 orang itu.
Zelensky mengisyaratkan bahwa dia telah menugaskan Perdana Menteri Denis Shmigal untuk membicarakan legalitas pornografi di Ukraina itu. "Untuk memproses masalah yang diangkat dalam petisi elektronik dan memberi tahu hasil pertimbangan kepada penulisnya."
Ia mencatat bahwa Konstitusi nasional memberikan hak kepada warga Ukraina atas kebebasan berpikir, berbicara dan berekspresi. Namun ketentuan ini dibatasi antara lain oleh undang-undang tentang Perlindungan Moralitas Publik, yang melarang produksi dan distribusi materi eksplisit.
Penulis petisi, Taras Syromskyi, mengatakan bahwa undang-undang Ukraina di bidang ini memiliki banyak celah yang memberi ruang untuk interpretasi terutama mengenai bagaimana erotisme sebenarnya didefinisikan. “Undang-undang tidak menjelaskan dengan baik di mana erotisme dalam seni, dan di mana erotisme adalah porno,” tulisnya.
Penulis juga mengatakan pelarangan pornografi dapat mendorong korupsi. Pada saat yang sama, usulan legalisasi pornografi bisa menambah uang untuk anggaran negara Ukraina.
Tanggapan Zelensky terhadap petisi itu muncul setelah dia mendesak perdana menteri untuk segera memberikan mempertimbangan dan melegalkan pernikahan sesama jenis, menyusul petisi lain bulan lalu. Dia mencatat pada saat itu, bahwa ketentuan Konstitusi tentang pernikahan saat ini tidak dapat diubah karena darurat militer diumumkan pada 24 Februari. Pada hari yang sama, Rusia memulai serangan militernya di negara tersebut.
Baca: Biden Ogah Sebut Rusia Negara Sponsor Terorisme, Tolak Permintaan Zelensky
RUSSIA TODAY | NESA AQILA | DEWI