TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mewajibkan wajib militer (wamil) bagi warga negaranya yang berjenis kelamin laki-laki. Seluruh pria di negeri ginseng yang telah mencukupi umur serta lolos pemeriksaan fisik dan mental, wajib menjadi tentara untuk melayani negara sesuai jangka waktu yang telah ditentukan.
Sistem Wajib Militer di Korea Selatan
Dilansir dari repository.uksw.edu, umumnya ada dua sistem militer di Korea Selatan, yaitu sistem wajib militer dan sistem militer sukarela. Pemerintah Korea Selatan menerapkan sistem wamil untuk pembelaan pertahanan nasional.
Pada 15 Agustus 1948, bersamaan dengan dibentuknya pemerintahan pertama yang sah, Korea Selatan menetapkan kebijakan yang mewajibkan warganya menjadi tentara dalam pertahanan nasional di antara UUD yang telah dibuat.
Dikutip dari hi.fisipol.ugm.ac.id, program wamil yang dibuat oleh Pemerintah Korea Selatan sebagai bentuk antisipasi dari serangan Korea Utara. Walaupun kedua negara ini telah mengakhiri perang, namun masih sering terjadi konflik-konflik kecil diantara keduanya. Maka dari itu, pemerintah menekan kebijakan ini guna meningkatkan sikap nasionalisme di kalangan masyarakat muda Korea Selatan sekaligus bentuk pertahanan negara.
Selain itu faktor ekonomi juga menjadi faktor pendorong terbentuknya sistem Wamil untuk mempertahankan keamanan Korea Selatan. Akibah penjajahan dan perang selama tiga tahun, perekonomian Korea mengalami pasang surut.
Perang ini melibatkan banyak korban jiwa serta kerugian material sehingga Korea Selatan jatuh dalam jurang kemiskinan. Perang tersebut membawa instabilitas yang sangat luar biasa, income per capita Korea mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi yang kala itu relatif lambat, membuat Korea banyak mendapat bantuan luar negeri untuk membangun negaranya, salah satunya Amerika Serikat.
Pasca perang, Korea Selatan juga membutuhkan armada yang memadai untuk terus mempertahankan keamanan negaranya. Sistem wajib militer bisa menjadi salah satu alat yang dapat digunakan untuk sistem pertahanan Korea Selatan saat itu. Karena sistem wajib militer sebenarnya memiliki banyak keuntungan.
Salah satu fungsinya yaitu dapat menyimpan cadangan tentara yang aktif. Apabila suatu saat ada kegaduhan militer, tentara ini dapat dipakai secara intensif, serta dapat mempertahankan prajurit-prajurit yang nantinya menjadi kekuatan militer dengan dana yang lebih sedikit dibanding sistem yang harus membayar upah atau gaji prajurit.
Mereka yang akan mendaftar Wamil tak boleh dibeda-bedakan dengan alasan ras dan warna kulit. Selain itu, warga negara yang pernah mengalami hukuman penjara lebih dari enam tahun, tak diperbolehkan untuk mengikuti dinas militer dan namanya akan dicoret dari kedinasan.
Sebelum mengikuti program wamil, para calon harus diperiksa keseluruhan fisik dan mentalnya. Segelintir pria ada yang dibebaskan dari program wamil dengan beberapa alasan, baik masalah fisik maupun mental. Ada pula warga negara yang diberikan pengecualian khusus, seperti atlet yang berhasil menyumbangkan medali di ajang kompetisi olahraga internasional.
ANNISA FIRDAUSI
Baca: Pro - Kontra Dispensasi Wajib Militer bagi Bintang K-Pop BTS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.