Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belanda Buka Penyelidikan Atas Kematian Bayi di Pusat Pengungsi Ter Apel

Reporter

image-gnews
Pengungsi menunggu di luar ruangan di tanah lembab di pusat penerimaan utama pencari suaka, di Ter Apel, Belanda 17 Agustus 2022. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Pengungsi menunggu di luar ruangan di tanah lembab di pusat penerimaan utama pencari suaka, di Ter Apel, Belanda 17 Agustus 2022. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Belanda sedang menyelidiki kematian bayi berusia tiga bulan di pusat penerimaan pencari suaka di Desa Ter Apel, dekat perbatasan dengan Jerman.

Seperti dilansir Al Jazeera Jumat, kematian ini menyoroti kurangnya akomodasi yang memadai bagi para pengungsi di negara itu, yang telah menjadi krisis nasional.

Inspektorat Perawatan Kesehatan dan Pemuda mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bayi itu meninggal pada Rabu pagi di aula olahraga pusat penerimaan pencari suaka di desa Ter Apel.

Menteri Hukum dan Imigrasi Belanda Eric van der Burg mengatakan dia "sangat terkejut" dengan insiden itu. Nama bayi, jenis kelamin, dan kebangsaan belum dirilis ke publik.

“Seorang bayi berusia tiga bulan meninggal tadi malam di gedung olahraga di Ter Apel. Seperti semua orang, saya sangat terkejut dengan peristiwa mengerikan ini," kata van der Burg di Twitter.

Banyak anggota parlemen Belanda dan masyarakat sekarang menuntut penjelasan mendesak dari para pejabat setelah kematian bayi yang mengejutkan itu.

Situasi di Ter Apel telah berubah menjadi krisis nasional, karena kurangnya ruang di pusat-pusat suaka dan ketidakmampuan pemerintah kota untuk menyediakan tempat berlindung bagi para pengungsi.

Pusat di Ter Apel — yang terbesar di Belanda — memiliki tempat tidur hingga 2.000 orang. Palang Merah Belanda mendirikan tenda-tenda di taman pusat karena kurangnya tempat tidur, tetapi mereka memindahkannya setelah menuai kecaman.

Sekarang sekitar 700 pengungsi, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua, harus tidur di taman.

Sementara pemerintah berusaha memfasilitasi transfer hotel yang dibeli di desa Albergen ke Badan Pusat Penerimaan Pencari Suaka (COA) untuk menampung 300 pengungsi, pemerintah menghadapi protes dari penduduk setempat.

Dokter Lintas Batas (MSF) cabang Belanda dikerahkan di Ter Apel pada Kamis – yang pertama bagi organisasi yang biasanya memberikan bantuan medis kepada mereka yang membutuhkan di zona perang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Mulai hari ini kami memberikan perawatan medis di Ter Apel,” kata direktur MSF Judith Sargentini."Kondisi kehidupan di sana tidak manusiawi dan harus segera diperbaiki," katanya. “Tidak ada pancuran dan toiletnya kotor.”

Wali Kota Groningen Koen Schuiling “Kami telah mencapai titik terendah di negara kami,” kata, menyerukan kota-kota lain untuk membuka pintu mereka dan membantu mengurangi kepadatan penduduk di Ter Apel.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Jumat menyesalkan penanganan ratusan migran dan pengungsi yang terpaksa tidur di luar pusat penerimaan pengungsi karena kepadatan di dalam.

"Mengerikan apa yang terjadi di Ter Apel," kata Rutte sambil mengungkapkan rasa malu bahwa MSF telah meluncurkan operasi pertamanya di Belanda untuk mendukung para migran."Saya pikir semua orang di Belanda menganggap buruk bahwa MSF merasa berkewajiban untuk terjun ke Ter Apel.”

Rutte mengatakan sumber masalah ini adalah keputusan pemerintah Belanda pada 2015 untuk mengurangi kapasitas suaka akibat kekurangan perumahan nasional.

Tetapi Rutte juga mengumumkan bahwa pemerintah Belanda telah "menemukan jalan keluar dari masalah ini". Langkah-langkah tersebut, yang disetujui oleh Kabinet Belanda, termasuk membuka pusat pendaftaran baru di pangkalan militer terdekat dengan tujuan menempatkan semua orang di pusat itu pada 10 September.

Pemerintah juga akan membatasi jumlah migran dan pengungsi yang memasuki negara itu – termasuk 1.000 pencari suaka yang datang setiap tahun sebagai bagian dari kesepakatan UE 2016 dengan Turki – hingga akhir tahun depan.

Juga akan ada pembatasan bagi mereka yang diberi status pengungsi untuk dapat membawa keluarga mereka ke Belanda. Pada saat yang sama, repatriasi akan dipercepat bagi mereka yang datang dari negara-negara yang tidak masuk dalam daftar bahaya.

Baca juga: Belanda Gagal Evakuasi Warga dari Afghanistan

AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

1 hari lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

2 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

4 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

5 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

8 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

11 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

14 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

18 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

18 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.