TEMPO.CO, Jakarta - Twitter pada Selasa menghapus video seorang wanita Ukraina yang diperkosa oleh seorang migran di sebuah kota Italia.
Seperti dilansir Reuters Rabu 24 Agustus 2022, video ini diposting oleh pemimpin sayap kanan Italia Giorgia Meloni, yang kini menjadi kandidat perdana menteri Italia berikutnya.
Pada Selasa pagi postingan itu dihapus dan diganti dengan komentar dari Twitter. "Tweet ini melanggar Aturan Twitter.”
Meloni mentweet video kabur, yang awalnya diterbitkan di situs surat kabar, Ahad malam. Bersama unggahan itu, ia menulis tidak akan tinggal diam dalam menghadapi "episode kekerasan seksual yang mengerikan ini".
Postingan tersebut dikecam secara luas oleh saingan politik Meloni dan aktivis hak asasi manusia Italia. Mereka menuding politikus perempuan itu menambah penderitaan korban dengan mengeluarkan video tanpa persetujuannya.
Hingga kini belum ada tanggapan langsung dari Meloni terkait tindakan Twitter.
Namun pada Senin, Meloni mengatakan di Twitter bahwa dia telah menerbitkan video "untuk mengekspresikan solidaritas dengan korban, untuk mengutuk apa yang terjadi dan jelas untuk menuntut keadilan".
Otoritas setempat di Kota Piacenza mengatakan seorang wanita Ukraina berusia 55 tahun itu diserang di trotoar pada Ahad pagi oleh seorang pencari suaka dari Guinea. Polisi telah mengkonfirmasi penangkapannya dan mengatakan pria itu ditahan saat penyelidikan berlanjut.
Insiden itu direkam oleh seseorang di sebuah flat yang menghadap ke jalan. Gambar-gambar yang kemudian diposting online diburamkan, sehingga tidak mungkin untuk mengidentifikasi korban. Namun, tangisannya dapat terdengar dengan jelas dalam video.
Pihak berwenang Italia mengatakan mereka sedang mencari tahu bagaimana video itu dirilis. "Penyebaran di media video yang menggambarkan episode kriminal sedang diselidiki secara menyeluruh," kata jaksa Piacenza, Grazia Pradella.
Pengawas negara yang bertugas melindungi data pribadi mengatakan pihaknya juga sedang mempertimbangkan "Kemungkinan tanggung jawab dari orang-orang yang, karena berbagai alasan dan untuk tujuan yang berbeda, telah (mengeposkannya)".
Meloni dan sekutu sayap kanannya menduduki puncak pemilihan menjelang pemilihan nasional pada 25 September dan secara luas diperkirakan akan memenangkan kekuasaan.
Partai Brothers of Italy milik Meloni sendiri tampaknya akan mengambil kursi terbanyak di parlemen, menempatkannya di posisi terdepan untuk menjadi perdana menteri wanita pertama Italia.
Baca juga: Unggah Foto Perkosaan Pengungsi Ukraina, Calon PM Italia Tuai Kecaman
REUTERS