TEMPO.CO, Jakarta - Amunisi tentara Rusia yang disimpan di wilayah selatan, dekat perbatasan dengan Ukraina, terbakar pada Selasa, 23 Agustus 2022. Insiden tersebut merupakan yang kedua yang terjadi dalam seminggu.
Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan warga yang tinggal di dekat desa Timonovo dievakuasi setelah amunisi mulai terbakar secara spontan karena suhu panas. Gladkov memastikan tidak ada yang terluka dalam kejadian tersebut.
Tim penjinak bahan peledak, bom, ranjau dan amunisi lainnya mengeluarkan bom seberat 500kg dari sebuah gedung apartemen pada di lingkungan Saltivka, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Kharkiv, Ukraina, 23 Juni 2022. Bom semacam ini juga pernah digunakan Rusia saat perang Afghanistan dan Suriah. REUTERS/Leah Millis
Sebelumnya pada pekan lalu, warga di Timonovo dan Soloti, yang berada 15 kilometer dari Ukraina, dievakuasi setelah depot penyimpanan amunisi di dekatnya terbakar. Pernyataan Gladkov tidak mengindikasikan dengan jelas apakah kebakaran kemarin terjadi di depot yang sama atau di antara amunisi yang telah dipindahkan.
Gladkov beberapa bulan lalu menyalahkan pasukan Ukraina atas serangkaian ledakan di dan sekitar Belgorod. Kota Belgorod berjarak sekitar 650 kilometer dari selatan Ibu Kota Moskow.
Kyiv biasanya menghindari klaim tanggung jawab atas ledakan di teritorial yang dikuasai Rusia. Ukraina kadang-kadang menduga dengan sinis kalau sejumlah insiden itu terjadi atas kecerobohan.
“Dalam beberapa bulan kami akan mengetahui apakah amunisi Rusia dapat meledak karena cuaca dingin. Lima penyebab utama ledakan mendadak di Rusia adalah karena musim dingin, musim semi, musim panas, musim gugur, dan rokok,” kata Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah tweet pada Selasa, 23 Agustus 2022.
REUTERS
Baca juga : 18 Jurnalis Meksiko Dibunuh Tahun Ini, Sebagian Terkait Pemberitaan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.