TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang Nasional Meksiko atau Concanaco, memperingatkan kejahatan terorganisir bisa mengancam sektor bisnis di Meksiko. Kecemasan tersebut muncul setelah anggota kartel narkoba menyerang serangkaian toko serba ada atau minimarket pada awal pekan ini.
"Para pemilik usaha sangat prihatin dengan iklim ketidakamanan yang ada di beberapa wilayah di negara kita, dan kita perlu memiliki jaminan penerapan penuh aturan hukum," demikian ketarangan Concanaco dalam sebuah keterangan seperti dikutip Reuters, Jumat, 12 Agustus 2022. Concanaco adalah lembaga mewakili 4 juta sektor bisnis di Meksiko.
Meksiko tidak asing dengan kekerasan kartel. Menurut angka terbaru, tingkat pembunuhan rata-rata mencapai 84 per hari.
"Kami menyerukan kepada pihak berwenang untuk memperkuat perang melawan kejahatan terorganisir dan melindungi warga, tidak hanya di tempat-tempat yang mengalami tindak kekerasan di skala lokal, namun juga di tingkat nasional," bunyi surat Concanaco.
Kekerasan terbaru terjadi di negara bagian Guanajuato dan Jalisco pada Selasa malam waktu setempat, 9 Agustus 2022. Dalam insiden itu, personel militer bentrok dengan anggota kartel. Akibat peristiwa tersebut, kedutaan Amerika Serikat di Meksiko sampai mengeluarkan peringatan perjalanan ke daerah tersebut.
"Ada pertemuan dua geng dan menteri pertahanan tiba (dan turun tangan)... Inilah yang menyebabkan reaksi (dan) pembakaran kendaraan," kata Presiden Andres Manuel Lopez Obrador pada konferensi pers regulernya.
Taksi dan bus dibakar bersama lebih dari 20 cabang Oxxo, yakni jaringan toko serba ada terbesar di Amerika Latin.
Video yang tersebar di media sosial memperlihatkan orang-orang di dalam toko Oxxo saat dibakar. Ada pula video yang menunjukkan orang-orang bersenjata menembaki bisnis lokal.
Perusahaan induk Oxxo, FEMSA, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat pada Rabu, 10 Agustus 2022, tidak ada karyawan atau pelanggan mereka yang dilaporkan terluka. Tidak ada indikasi juga apabila toko Oxxo memang sengaja menjadi sasaran.
Dua gubernur negara bagian mengatakan di Twitter, tidak ada korban cedera yang dilaporkan di tempat lain selama kekerasan tersebut. Beberapa penangkapan telah dilakukan terkait dengan gangguan tersebut.
REUTERS
Baca juga : Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.