TEMPO.CO, Jakarta - China mulai memasarkan obat anti-COVID-19 buatan dalam negeri. Pada tahap awal, obat tersebut dipasarkan di China dengan harga jual 300 yuan atau sekitar Rp6 59 ribu per botol berisi 35 tablet.
Obat ini diproduksi oleh Genuine Biotech Ltd, perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Provinsi Henan. Diberi nama Azvudin dengan harga jual kurang dari 1.000 yuan per botol, obat Covid-19 ini ditargetkan akan mudah dijangkau oleh warga China, tulis media setempat, Senin, 8 Agustus 2022.
Beberapa obat lain telah mendapatkan persetujuan otoritas China namun menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Sebabnya harga obat Covid-19 sangat mahal sehingga tidak terjangkau.
China sebelumnya memberikan persetujuan pada Paxlovid, pil anti-COVID-19 buatan Pfizer, dan terapi antibodi buatan dalam negeri BRII-196/BRII-198. Paxlovid dijual seharga 2.400 yuan (Rp5,2 juta) per paket, sedangkan BRII-196/BRII-198 biayanya 10.000 yuan (Rp21,9 juta) per terapi.
Genuine Biotech mampu memproduksi 6,8 miliar butir pil per tahun yang diperkirakan mencukupi kebutuhan perawatan 200 juta pasien.
Lebih dari 10 jenis obat COVID-19 yang dikembangkan di China sedang dalam tahap riset. Di antara obat-obatan tersebut ada VV116 yang merupakan kandidat nukleosida anti-SARS-CoV-2 oral yang dikembangkan Shanghai Institute of Materia Medica bersama Wuhan Institute of Virolog Wuhan yang telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari Kementerian Kesehatan Uzbekistan pada Desember 2021.
Baca: China Umumkan Latihan Militer Baru di Selat Taiwan, Biden Cemas
ANTARA