TEMPO.CO, Jakarta - WNI yang tinggal di Taipei, Kartika Dewi, memastikan situasi di Taiwan masih aman menyusul ketegangan dengan China dampak dari kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi. Dia mengatakan, WNI di Taiwan masih menjalankan kegiatannya secara normal.
"Mereka masih menjalankan berbagai aktivitas, jadi tidak ada pengaruh sama sekali. Kebetulan kami ada group panitia batik, mereka bilang aman-aman saja," kata Kartika kepada Tempo, Senin, 8 Agustus 2022. Ia merujuk pada pekerja migran Indonesia (PMI).
Militer China pada Senin, 8 Agustus 2022, memastikan masih melanjutkan latihan di laut dan langit di area sekitar Taiwan. Komando Teater Timur militer China mengatakan di media sosial Weibo mereka akan berlatih melakukan serangan anti-kapal selam dan serangan laut.
Kementerian Luar Negeri mencatat bahwa jumlah WNI di Taiwan ada 300 ribu, yang mayoritasnya adalah PMI. Berdasarkan data BI dan BP2MI, pada kuartal pertama 2022, PMI di Taiwan berjumlah 294 ribu.
Kartika Dewi, WNI yang aktif di bidang kebudayaan, menambahkan, salah satu yang berpengaruh dari ketegangan di Taiwan mungkin hanya di sektor penerbangan.Sebab China memperpanjang latihan militernya di sekitar wilayah itu.
Adapun Reuters mewartakan, lalu lintas udara Taiwan mulai normal meski militer China yang melanjutkan latihannya.
Latihan militer yang awalnya dijadwalkan Kamis, 4 Agustus 2022 sampai Ahad 7 Agustus 2022, meningkatkan kekhawatiran agresi China. Serangkaian latihan Angkatan Laut dan Angkatan Udara China di dekat Taiwan baru pertama kali ini terjadi.
Gedung Putih menilai latihan militer China tersebut adalah eskalasi yang cukup signifikan dalam upaya mengubah status quo Taiwan.
"Mereka provokatif, tidak bertanggung jawab dan meningkatkan risiko salah perhitungan. Mereka juga bertentangan dengan tujuan lama kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Juru Bicara Kantor Kepresidenan Amerika Serikat, dilansir Reuters.
Sementara itu, berbicara saat kunjungan kenegaraan ke Bangladesh, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan latihan militer China itu sah, masuk akal, dan sesuai dengan hukum. Ia menyatakan, China hanya ingin melindungi kedaulatan suci wilayahnya.
"Harus diingat bahwa Taiwan bukan bagian dari Amerika Serikat - itu adalah wilayah China," kata Wang, yang dikutip oleh Kementerian Luar Negeri China.
Sebelumnya, China sudah menjatuhkan sanksi kepada Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi dan keluarga dekatnya. Kementerian Luar Negeri Cina pada Jumat, 5 Agustus 2022 menyatakan, kebijakan itu diberlakukan sebagai respon atas kunjungan Pelosi ke Taiwan yang kejam dan provokatif.
China juga telah menghentikan dialog dengan Amerika Serikat di sejumlah bidang sebagai reaksi atas kunjungan Pelosi ke Taiwan. Penghentian dialog itu, di antaranya tidak lagi berkomunikasi antar komandan militer tingkat-teater dan isu perubahan iklim.
Pelosi adalah pejabat tinggi Amerika pertama yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun terakhir. Secara struktur pemerintahan, ia orang ketiga paling berkuasa setelah presiden dan wakil presiden Amerika. China menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya dan kunjungan Pelosi dianggap sebagai ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Baca juga: Migrant CARE Sarankan Pemerintah Mulai Siap-siap Jika Perang Taiwan Meletus
DANIEL AHMAD