TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Negara Islam (IS) mengaku bertanggung jawab atas ledakan mematikan di daerah pemukiman penganut Syiah di Kabul, Jumat, 6 Agustus 2022.
Polisi Afghanistan mengatakan sedikitnya delapan orang tewas dan 18 luka-luka dalam ledakan itu. Kelompok militan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 20 orang tewas dan terluka dalam serangan di Kabul barat itu.
"Ledakan itu terjadi di tempat ramai," kata juru bicara polisi Khalid Zadran.
Video yang diunggah di media sosial konon dari lokasi ledakan, menunjukkan orang-orang bergegas untuk membantu yang terluka setelah insiden itu.
Seorang pejabat senior keamanan Taliban, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan penyelidikan utama mengungkapkan bahwa bahan peledak ditempatkan di gerobak sayur dan ledakan itu mengakibatkan melukai lebih dari 50 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
"Kemungkinan jumlah korban tewas akan bertambah karena sebagian besar korban luka dalam kondisi kritis," katanya.
Afiliasi ISIS yang beroperasi di Afghanistan sejak 2014 dipandang sebagai tantangan keamanan paling serius di negara itu sejak Taliban berkuasa pada Agustus tahun lalu.
Kelompok militan garis keras ISIS telah mengklaim serangan baru-baru ini, terutama terhadap komunitas minoritas Syiah.
Reuters