TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Peru Anibal Torres tiba-tiba mengundurkan diri pada Rabu pagi, 3 Agustus 2022, di tengah meluasnya penyelidikan kriminal terhadap Presiden Pedro Castillo, yang semakin terisolasi setelah satu tahun menjabat.
Torres mengatakan di Twitter pengunduran dirinya karena "alasan pribadi." Pengacara ini sebelumnya dipandang sebagai salah satu sekutu Castillo paling setia.
Di masa pemerintahan Castillo ini, terjadi pergantian yang belum pernah ada sebelumnya di pos-pos pemerintah senior. Dia sekarang harus menunjuk Perdana Menteri kelimanya sejak menjabat Juli lalu, sebuah langkah yang sering datang dengan perombakan pemerintah lainnya.
Dia juga menjadi target dari lima investigasi kriminal, termasuk dua yang menyelidiki apakah dia adalah bagian dari "organisasi kriminal." Berdasarkan undang-undang, Presiden Peru dapat diselidiki saat menjabat, tetapi tidak dapat dituntut.
Castillo berkuasa tahun lalu dengan dukungan partai Marxis-Leninis. Ia sempat dianggap anti-investor, tetapi sejak menjabat ia mengambil langkah moderat pragmatis, menjaga kementerian ekonomi utama di tangan seorang teknokrat.
Dia belum membahas pengunduran diri PM atau mengatakan kapan dia akan menunjuk penggantinya.
Mei lalu, Kejaksaan Agung Peru mengumumkan akan menyelidiki keterlibatan termasuk Presiden Castillo atas dugaan kejahatan termasuk menjajakan pengaruh, kolusi dan "organisasi kriminal."
Kementerian Publik Peru di Twitter mengatakan Pablo Sanchez, jaksa tinggi negara itu, akan memimpin penyelidikan ke Castillo mengingat "seriusnya tuduhan" yang dibuat dalam penyelidikan terhadap mantan Menteri Transportasi dan Komunikasi Juan Silva dan enam legislator dari partai oposisi.
Kantor kejaksaan menangani kasus ini untuk menentukan apakah ada dugaan "jaringan kriminal" di kementerian untuk memberikan kontrak publik. Menurut pernyataan seorang kolaborator dan pengusaha yang terkait dengan pemerintah, Presiden Castillo mengetahui jaringan semacam itu.
Investigasi "awal" terhadap Castillo datang pada saat presiden sayap kiri menghadapi penyelidikan lain atas dugaan korupsi. Dukungan masyarakat terhadap Presiden juga turun hanya sembilan bulan menjabat.
Presiden di Peru memiliki kekebalan dan tidak dapat didakwa oleh pengadilan selama masa jabatan lima tahun mereka, tetapi dapat diselidiki.
Penyelidikan lain terhadap Castillo, termasuk dugaan pembelian tidak teratur di sebuah perusahaan minyak negara dan tekanan promosi militer, ditangguhkan hingga akhir masa jabatannya pada 2026.
Reuters