TEMPO.CO, Jakarta - Pebatasan Selandia Baru sepenuhnya dibuka kembali bagi para pelancong dari seluruh dunia terhitung mulai Senin, 1 Agustus 2022. Ini adalah yang pertama kalinya Selandia Baru membuka perbatasannya setelah pandemi Covid-19 dan menutup pintu – pintu perbatasannya pada Maret 2020.
Sebelumnya pada Februari 2022, perbatasan Selandia Baru dibuka kembali, namun khusus bagi warga negara Selandia Baru. Aturan Covid-19 pun di sana, ketika itu perlahan mulai dilonggarkan.
Dengan berakhirnya penutupan wilayah perbatasan ini, maka para pelancong yang membutuhkan visa atau mereka yang memegang visa pelajar, sekarang sudah boleh kembali ke Selandia Baru. Bukan hanya itu, Selandia Baru juga mengizinkan kapal-kapal pesiar dan kapal psiar asing, berlabuh di pelabuhan-pelabuhan negara itu.
Keberadaan mahasiswa internasional telah berkontribusi pada perekonomian Selandia Baru. Lembaga – lembaga pendidikan di Selandia Baru berharap dengan dibukanya kembali perbatasan – perbatasan tersebut, maka ini akan menghidupkan kembali sekolah-sekolah dan universitas di seluruh Selandia Baru.
Pelanggan dan staf di salah satu kedai kafe di Selandia Baru, untuk pertama kali menikmati kebebasan sosial setelah semua peraturan terkait virus corona (Covid-19) dicabut oleh pemerintah, Nelson, Selandia Baru, 9 Juni 2020.[REUTERS]
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan dalam sebuah pidato di KTT China Business Summit di Auckland mengatakan langkah akhir pembukaan kembali wilayah – wilayah perbatasan Selandia Baru telah menjadi sebuah momen yang luar biasa.
“Ini adalah sebuah langkah dan proses kehati-hatian dari masa lalu kami sejak Februari karena kami berdampingan dengan negara lain di dunia terus mengatasi pandemi Covid-19, namun menjaga masyarakat tetap aman,” kata Ardern.
Selandia Baru pernah menjadi negara percontohan yang sukses mencegah penyebaran Covid-19. Caranya dengan mengisolasi negara itu. Selandia Baru pernah menargetkan bebas dari Covid-19 sampai akhir tahun lalu.
Sebagian besar warga Selandia Baru sudah imunisasi vaksin virus corona. Namun virus corona masih menyebar di negara itu.
Unit gawat darurat (UGD), rumah sakit dan pusat – pusat pelayanan kesehatan berada dalam tekanan. Namun data Kementerian Kesehatan Selandia Baru memperlihatkan tingkat pasien opname masih rendah dibanding kondisi pada Maret.
Sumber: Reuters
Baca juga: Selandia Baru Bersiap Buka Perbatasan Internasional Lebih Cepat dari Rencana
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.