Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertikaian Politik, Irak 290 Hari Tanpa Pemerintahan

Reporter

image-gnews
Seorang lelaki mengibarkan bendera untuk merayakan peluncuran rudal Iran ke pangkalan militer koalisi pimpinan A.S di Irak, di Teheran, Iran, 8 Januari 2020. Garda Revolusi Iran mengkonfirmasi penembakan rudal-rudal itu terkait kematian Soleimani akhir pekan lalu. Nazanin Tabatabaee / WANA
Seorang lelaki mengibarkan bendera untuk merayakan peluncuran rudal Iran ke pangkalan militer koalisi pimpinan A.S di Irak, di Teheran, Iran, 8 Januari 2020. Garda Revolusi Iran mengkonfirmasi penembakan rudal-rudal itu terkait kematian Soleimani akhir pekan lalu. Nazanin Tabatabaee / WANA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertikaian yang masih berlangsung di Irak antara kelompok Syiah dan kelompok Kurdi telah menjadi batu sandungan pembentukan pemerintah Irak yang baru. Silang pendapat ini juga telah menghambat reformasi di Negera 1001 malam tersebut. Pada Rabu, 27 Juli 2022, Irak menandai kebuntuan paska-pemilu terpanjang.

Lebih dari sembilan bulan sejak pemilu Oktober 2021, anggota parlemen yang ditugaskan untuk memilih presiden dan perdana menteri belum juga mencapai kesepakatan. Akibatnya Irak mencatat rekor 290 hari tanpa kepala negara atau kabinet.

Kebuntuan terpanjang di tubuh pemerintahan pernah pula terjadi pada 2010. Ketika itu, Irak selama 289 hari tanpa pemerintahan hingga akhirnya Perdana Menteri Nouri al-Maliki mendapat masa jabatan periode kedua.

Pemerintahan Perdana Menteri irak Mustafa al-Kadhimi yang akan keluar dari jabatannya, sekarang ini masih menjalankan negaranya. Jika partai-partai tidak bisa menyepakati pemerintahan baru, maka Kadhimi mungkin akan tetap menjabat sebagai juru kunci sampai pemilihan baru dapat diadakan.

Sebagai tanda potensi penundaan lebih lanjut, ribuan pendukung ulama Syiah populis, Moqtada al-Sadr, menyerbu parlemen Baghdad yang kosong pada Rabu malam, 27 Juli 2022. Mereka meneriakkan slogan-slogan melawan saingan politiknya. Serbuan itu terjadi beberapa hari setelah mereka menunjukkan kesepakatan tentang calon perdana menteri.

Kelumpuhan telah membuat Irak tanpa anggaran untuk 2022. Walhasil, pengucuran biaya pengeluaran untuk prioritas proyek-proyek infrastruktur serta reformasi ekonomi, tertunda.

Warga Irak mengatakan situasi negaranya memburuk, dimana layanan publik dan pekerjaan menjadi berkurang. Padahal, Baghdad mendulang pendapatan yang cukup bagus dari minyak setelah harga minyak mentah tinggi serta tidak ada perang besar sejak kekalahan ISIS lima tahun silam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak ada pemerintah, jadi tidak ada anggaran, jalan-jalan tetap berlubang, listrik dan air langka dan ada layanan kesehatan dan pendidikan yang buruk," kata Mohammed Mohammed, pensiunan PNS, 68 tahun, dari kota selatan Nassiriya.

Kondisi Irak tersebut telah memicu aksi protes, di antaranya di Ibu Kota Baghdad dan wilayah selatan Irak pada 2019. Demonstran menuntut pencopotan partai-partai yang telah berkuasa sejak invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2003, yang menggulingkan diktator Saddam Hussein. Para demonstran menuduh para politikus itu korupsi hingga merajalela dan menghentikan kemajuan Irak.

Pasukan keamanan Irak dan milisi diduga membunuh ratusan pengunjuk rasa. Mereka juga menggagalkan protes pada 2020.

Kadhimi menjabat sebagai kandidat yang mau kompromi dalam merespon demonstran. Ia berjanji menghukum pembunuh para pengunjuk rasa dan akan mengadakan pemilu dini pada 10 Oktober 2022. Sebagian besar dari mereka yang unjuk rasa, pesimis akan ada perubahan.

"Apa pun bentuk pemerintahan, itu akan terdiri dari orang-orang dan partai-partai yang membunuh teman-teman kita," kata Ali al-Khayali, aktivis anti-pemerintah yang ikut demonstrasi.

 
Pembentukan pemerintah Irak sering memakan waktu berbulan-bulan dan membutuhkan dukungan dari semua partai politik utama.

Sejak Saddam digulingkan, partai-partai syiah yang mewakili mayoritas demografis negara itu telah memegang jabatan perdana menteri, sedangkan kelompok Kurdi memegang kursi Presiden Irak. Kelompok sunni biasanya duduk sebagai ketua parlemen. Perpecahan dalam kelompok-kelompok tersebut membuat proses ini sekarang menjadi sangat lama. 
 
REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

16 jam lalu

Duel Irak vs Vietnam di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Vietnam akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Al Janoub pada Sabtu dinihari, 27 April 2024.


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

1 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

6 hari lalu

Anggota Pasukan Khusus Irak melakukan operasi militer 'Solid Will', saat melawan militan ISIS di gurun Anbar, Irak 23 April 2022. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Ledakan mengguncang pangkalan militer Irak, sehari setelah klaim bahwa Iran diserang Israel.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

7 hari lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

10 hari lalu

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berjabat tangan dengan Lawrence Wong saat konferensi pers di Istana, di Singapura 16 April 2022. SPH Media/The Straits Times/Lim Yaohui via REUTERS
PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan pengunduran dirinya mulai 15 Mei 2024


Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

10 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Gedung Putih di Washington, AS, 15 April 2024. Iraqi Prime Minister Media Office/Handout via REUTERS
Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.


Top 3 Dunia: Israel Waspadai Iran hingga Presiden Iran Belasungkawa Pemimpin Hamas

14 hari lalu

Pada 2016, Simon Harris dipercaya menjadi Menteri Kesehatan Irlandia. Ia dilantik saat usianya 29 tahun. Sebelumnya, Simon pernah mejabat sebagai Menteri Negara Bagian di Departemen Keuangan PER dan Taoiseach pada 2014 hingga 2016. The Irish Times
Top 3 Dunia: Israel Waspadai Iran hingga Presiden Iran Belasungkawa Pemimpin Hamas

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 12 April 2024 diawali oleh kabar Israel bersiaga atas serangan musuh bebuyutannya, Iran.