TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah staf Lufthansa di Jerman melakukan mogok kerja pada Rabu pagi, 27 Juli 2022. Akibatnya 1.000 penerbangan lebih dibatalkan.
Serikat pekerja Verdi telah menyerukan pemogokan, yang akan berlangsung hingga pukul 6 pagi pada Kamis, 28 Juli 2022. Pemogokan disebabkan karena pegawai meminta kenaikan gaji gaji 9,5 persen untuk sekitar 20.000 pekerja. Serikat pekerja juga memperingatkan bahwa lebih banyak aksi yang mungkin akan terjadi.
Baca Juga:
Pemogokan telah menyebabkan Lufthansa membatalkan hampir semua penerbangan di hub Frankfurt dan Munich pada Rabu. Hal ini menambah gangguan selama perjalanan di musim panas yang sibuk.
Pemogokan dan kekurangan staf telah memaksa maskapai penerbangan termasuk Lufthansa membatalkan ribuan penerbangan dan menyebabkan antrean berjam-jam di bandara-bandara utama. Akibatnya para wisatawan yang ingin bepergian setelah penguncian COVID-19 menjadi frustasi.
Lufthansa mengatakan pada Rabu bahwa itu adalah hari yang menyedihkan bagi wisatawan yang tidak dapat mengejar penerbangan karena pemogokan. Pihak maskapai penerbangan menambahkan bahwa pemogokan itu tidak perlu dan tidak proporsional.
Diego Lambiase, yang sedang dalam perjalanan dari Afrika ke Paris, terdampar di Frankfurt pada Rabu ketika penerbangan selanjutnya dibatalkan. "Mereka mengatakan tiket saya akan dipesan ulang besok, tetapi tidak ada seorang pun di sini ketika kami tiba untuk mengatakan apa yang harus dilakukan, ke mana harus pergi, di mana kami akan tidur," katanya kepada Reuters TV di bandara tersibuk di Jerman.
"Kami mencari beberapa staf Lufthansa, tetapi ketika kami bertanya, kami diberitahu bahwa akan sangat sulit untuk menemukan seseorang dari Lufthansa hari ini di bandara. Jadi kami tidak tahu harus berbuat apa," kata Lambiase.
Verdi bulan lalu menuntut kenaikan gaji 9,5 persen, atau setidaknya € 350 lebih per bulan selama 12 bulan, untuk sekitar 20.000 pekerja. Kenaikan gaji itu akibat tekanan laju inflasi. Selain itu para staf telah bekerja terlalu keras karena kekurangan pegawai di bandara.
Lufthansa telah menawarkan kenaikan upah €150 per bulan untuk sisa tahun ini dan €100 lagi di awal 2023, ditambah peningkatan 2 persen dari pertengahan 2023 tergantung pada keuangan perusahaan. Namun Verdi menolak tawaran itu, dengan mengatakan jumlahnya tidak cukup untuk mengimbangi melonjaknya inflasi, yang mencapai 8,2 persen di Jerman pada Juni.
"Saya dapat memahami (pemogokan) karena mereka memiliki pengaruh paling besar saat ini, selama periode liburan musim panas," kata Julian Grundmann, yang sedang dalam perjalanan ke Seychelles dengan maskapai berbeda.
"Tapi untuk semua orang yang ingin terbang hari ini, yang sudah lama menantikan liburan, ini berat," katanya.
Verdi dan Lufthansa telah mengadakan dua putaran negosiasi upah sejauh ini. Yang ketiga dijadwalkan pada 3 dan 4 Agustus.
"Jika Lufthansa keras kepala minggu depan dan tidak meningkatkan tawaran, kami akan mempertimbangkan konsekuensi lebih lanjut untuk tindakan industri. Mogok massal tidak akan dikesampingkan," kata Marvin Reschinsky dari Verdi.
Baca: Pesawat Penumpang Terbesar di Dunia, Airbus A380, Kembali Terbang
EURONEWS | AL JAZEERA