TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Beijing, pada Selasa, 26 Juli 2022. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berperan penting bagi China dan juga kawasan. Indonesia kian dianggap penting karena memegang Presidensi Group of 20 (G20) pada tahun ini, dan akan menjadi Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2023.
“Di dalam dua pertemuan tersebut tampak komitmen kuat dari pemimpin Republik Rakyat Tiongkok untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia," kata Retno, usai Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing, Selasa, 26 Juli 2022.
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Xi dan Perdana Menteri Li secara terpisah di Beijing, China kemarin. Jokowi merupakan kepala negara pertama yang diterima oleh pemimpin China setelah Olimpiade Musim Dingin pada awal 2022.
“Fokus utama dalam pertemuan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi adalah upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dan juga kerja sama di bidang prioritas lainnya, antara lain perdagangan, investasi, kesehatan, maritim, dan tentunya dengan Presiden Xi Jinping, membahas isu kawasan dan dunia,” kata Jokowi.
Hubungan ekonomi Indonesia dan China terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Retno menuturkan nilai perdagangan kedua negara sudah mencapai lebih dari US$ 120 miliar.
Defisit hubungan perdagangan bagi Indonesia juga menurun, yakni pada 2021 sebesar minus 2,44 miliar dolar AS dari 2018 sebesar minus 18,4 miliar dolar AS.
Dari kunjungan Jokowi ke China, menurut Retno, sejumlah perusahaan berminat untuk melakukan investasi sektor energi di Indonesia. "Pembicaraan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi dengan perusahaan-perusahaan tersebut sudah cukup detail dan sekali lagi tampak komitmen kuat para investor RRT untuk memperkuat investasi berkualitas di Indonesia yang saling menguntungkan," kata Retno.
"Pada tanggal 25 Juli Menko Marves dan saya telah melakukan beberapa pertemuan dengan investor RRT yaitu Tongkun Holding Group Co dan Xinfengming Group Co di bidang pembangunan mata rantai petrokimia di Kalimantan Utara," ungkap Retno.
Pertemuan juga dilakukan dengan Chery Automobile Co. Ltd mengenai investasi kendaraan listrik dan baterai UV serta dengan Synfuels China Technology Co Ltd mengenai investasi proyek transisi energi, pengolah "coal to liquid" (CTL) dan "gas to liquid" (GTL).
"Terakhir pertemuan dengan Fuhai Group mengenai investasi pengembangan pabrik besi dan baja, pabrik kimia batubara, pembangkit listrik, manufaktur mesin, kilang minyak, pelabuhan di kawasan industri di Jambi," ujarnya.
Menurut Menlu Retno, pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Xi maupun Premier Li berfokus untuk meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dan kerja sama di bidang prioritas lainnya, antara lain perdagangan, investasi, kesehatan, maritim, dan isu kawasan dan dunia.
Baca: Menlu Retno: Jokowi Perjuangkan Akses Pasar CPO dan Turunannya di Beijing
ANTARA