Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Penyebab Kemunculan Gelombang Panas di Eropa dan Sekitarnya

image-gnews
Seorang pria berjalan di atas gundukan pasir Sungai Loire yang mengalami kekeringan saat gelombang panas melanda Eropa, di Ingrandes-Le Fresnes sur Loire, Prancis, 13 Juni 2022. REUTERS/Stephane Mahe
Seorang pria berjalan di atas gundukan pasir Sungai Loire yang mengalami kekeringan saat gelombang panas melanda Eropa, di Ingrandes-Le Fresnes sur Loire, Prancis, 13 Juni 2022. REUTERS/Stephane Mahe
Iklan

TEMPO.CO, London -Dikutip dari metoffice.gov.uk, gelombang panas merupakan fenomena peningkatan suhu harian, biasanya lebih dari 35 derajat Celsius, yang terjadi dalam jangka waktu yang relatif panjang dan disertai kelembapan udara yang tinggi. 

Sebagaimana dikutip dari tempo.co, sudah hampir sepekan ini beberapa negara di Eropa, seperti Inggris, Swiss, dan Prancis, dilaporkan dilanda fenomena gelombang panas. Bahkan, di Portugal, dilaporkan terdapat lebih dari 1.500 kasus kematian akibat gelombang panas.

Penyebab Gelombang Panas Terpa Eropa 

Selain menyerang negara-negara Eropa, beberapa negara bagian di Amerika Serikat dan Cina juga dilaporkan sedang menghadapi fenomena serupa. Lantas, apakah penyebab kemunculan gelombang panas yang menyebabkan negara-negara besar ini kewalahan? 

Merujuk pada laman directenergy.com, gelombang panas dapat tercipta ketika udara bertekanan tinggi mendorong udara dengan suhu panas menuju ke permukaan bumi sehingga menimbulkan kegerahan yang dapat dirasakan oleh manusia di permukaan. 

Sayangnya, dalam fenomena gelombang panas, tekanan udara tersebut berlangsung secara terus-menerus hingga menciptakan kubah udara panas yang memerangkap panas di dekat tanah dan mencegah perputaran udara dengan suhu yang lebih dingin di bagian atas. 

Selain disebabkan oleh udara bertekanan tinggi, metoffice.gov.uk juga memperkirakan bahwa fenomena ini disebabkan oleh perubahan iklim global yang sedang terjadi.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi yang dilakukan oleh BMKG milik Inggris ini menunjukkan bahwa gelombang panas sangat mungkin dan akan sering terjadi belakangan ini sebab konsentrasi karbon dioksida atau gas rumah kaca yang sangat tinggi di permukaan atmosfer.  

Sama halnya dengan tekanan udara tadi, gas-gas rumah kaca yang terperangkap di sekitar permukaan tanah tersebut akan meningkatkan suhu di permukaan bumi sehingga gelombang panas menyerang berbagai wilayah di dunia. 

Kendati demikian, masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir secara berlebihan. Sebab, berdasarkan laman bmkg.go.id, fenomena gelombang panas tidak mungkin terjadi di Indonesia secara geografis dan klimatologis. Hal ini dikarenakan letak Negara Indonesia yang dekat dengan garis ekuator atau khatulistiwa sehingga memiliki iklim dan cuaca yang cenderung konstan dan terprediksi. 

ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga : Begini Gelombang Panas dan Suhu 40 Derajat Jadi Horor di Eropa

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Oktober Minim Pertumbuhan Awan, BMKG Nilai Teknologi Modifikasi Cuaca Tidak Efisien

15 menit lalu

Petugas memindahkan karung yang berisi garam untuk dibawa ke pesawat Cassa C-212 milik Skadron IV Lanud Abdulrachman Saleh di Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang (Lanud SMH) Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 10 Juni 2022. Selama operasi TMC di Sumatera Selatan yaitu sejak 27 Mei 2022, sebanyak 12,8 ton garam telah disemai di udara sehingga berhasil membuat hujan dan menaikkan tinggi muka air tanah di kanal-kanal produksi milik perusahaan perkebunan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Oktober Minim Pertumbuhan Awan, BMKG Nilai Teknologi Modifikasi Cuaca Tidak Efisien

Saat ini operasi Teknologi Modifikasi Cuaca difokuskan untuk menangani bencana kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.


Info Terkini Gempa M5,3 di Papua Barat Sore Ini Diikuti Dua Gempa Susulan

3 jam lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Info Terkini Gempa M5,3 di Papua Barat Sore Ini Diikuti Dua Gempa Susulan

Gempa tidak berpotensi tsunami.


Kabut Asap Selimuti Palembang, BMKG Sebut Potensi Hujan di Awal Oktober Masih Rendah

4 jam lalu

Sejumlah pelajar berangkat sekolah menggunakan perahu tradisional melewati kawasan yang diselimuti kabut asap di Sungai Ogan, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu, 6 September 2023. Kabut asap tersebut merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi diberbagai Kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kabut Asap Selimuti Palembang, BMKG Sebut Potensi Hujan di Awal Oktober Masih Rendah

Kondisi indeks standar pencemar udara atau ISPU di Kota Palembang saat ini statusnya berbahaya. Hujan diharapkan turun agar polusi kabut asap hilang.


Inggris Hibahkan Dana Rp 512 Miliar untuk Tahap Kedua Pembangunan Rendah Karbon Indonesia

5 jam lalu

Menteri Inggris untuk Indo-Pasifik, Anne-Marie Trevelyan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa saat jumpa pers setelah penandatanganan perjanjian teknis hibah Low Carbon Development Initiative (LCDI) di Jakarta pada Senin, 2 Oktober 2023.
Inggris Hibahkan Dana Rp 512 Miliar untuk Tahap Kedua Pembangunan Rendah Karbon Indonesia

Inggris memberi hibah sebesar Rp512 miliar untuk tahap kedua Low Carbon Development Indonesia.


Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku Tengah, akibat Aktivitas Subduksi Laut Banda

5 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku Tengah, akibat Aktivitas Subduksi Laut Banda

BMKG mencatat adanya gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 5.0 pada hari Senin, 2 Oktober 2023 pukul 13.28.21 WIB di wilayah Laut Banda.


Kabut Asap Selimuti Banjarmasin, Jarak Pandang Hanya 300 Meter

7 jam lalu

Sejumlah pengendara motor melintas di jalan yang diselimuti kabut asap kebakaran lahan di Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa 21 September 2021. Kencangnya angin di lokasi kebakaran lahan membuat api dengan cepat menyebar yang diperkirakan mencapai puluhan hektare, dan hingga kini BPBD Kota Banjarbaru dibantu relawan pemadam kebakaran Kota Banjarmasin masih berupaya memadamkan api yang mendekati permukiman penduduk di daerah setempat. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Kabut Asap Selimuti Banjarmasin, Jarak Pandang Hanya 300 Meter

Kabut asap kini semakin tebal menyelimuti kota seribu sungai ini bila dibandingkan dengan hari sebelumnya.


Ancaman Gempa dan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa, BMKG Minta Pemda Tingkatkan Kesiagaan

7 jam lalu

Ilustrasi tsunami. afognak.org
Ancaman Gempa dan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa, BMKG Minta Pemda Tingkatkan Kesiagaan

BMKG minta Pemda di pesisir selatan Jawa untuk tingkatkan kesiagaan akan potensi bencana alam.


Lawan Cina, Inggris Teken Kesepakatan Proyek Kapal Selam Nuklir Senilai Rp75,6 T

9 jam lalu

BAE Systems meluncurkan kapal selam nuklir kelas Astute kelima Angkatan Laut Inggris di situs Barrow-in-Furness di Cumbria. Kapal selam nuklir ini memasuki air untuk pertama kalinya dan akan menuju fase berikutnya dari program uji dan komisioningnya. Baesystem.com
Lawan Cina, Inggris Teken Kesepakatan Proyek Kapal Selam Nuklir Senilai Rp75,6 T

Inggris telah menandatangani kontrak senilai 4 miliar pound atau sekitar Rp75,6 triliun untuk membiayai fase baru proyek kapal selam nuklir SSN-AUKUS


Wilayah Awas Kekeringan Meteorologis di Jabar Semakin Luas

13 jam lalu

Warga mengambil air bersih gratis dari relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di Desa Kertahayu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat 22 September 2023. MDMC Ciamis mendistribusikan sebanyak 12.000 liter air bersih per hari dari mata air Gunung Geger Bentang untuk warga terdampak kekeringan di wilayah Kecamatan Pamarican, Purwadadi, Banjar Anyar dan Banjarsari. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Wilayah Awas Kekeringan Meteorologis di Jabar Semakin Luas

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Stasiun Klimatologi Jawa Barat memutakhirkan data peringatan dini kekeringan meteorologis di Jawa Barat.


Helikopter Water Bombing Tak Efektif Atasi Karhutla di Lahan Gambut, KLHK Minta Pemda Evaluasi dan Detailkan Titik..

13 jam lalu

Api membakar semak belukar di lahan gambut, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu 18 Juni 2023. Cuaca panas yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan dalam beberapa hari terakhir membuat kebakaran lahan cepat meluas bahkan hingga malam api belum bisa dipadamkan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Helikopter Water Bombing Tak Efektif Atasi Karhutla di Lahan Gambut, KLHK Minta Pemda Evaluasi dan Detailkan Titik..

KLHK menyebutkan penggunaan helikopter water bombing sangat tak efektif untuk menangani kebakaran hutan atau lahan (Karhutla) di lahan gambut.