TEMPO.CO, Jakarta - Iran mengatakan pasukan keamanannya telah menangkap jaringan agen yang bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, sebelum mereka dapat melakukan sabotase dan operasi teroris. Pengumuman oleh Kementerian Intelijen Iran ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan Tel Aviv atas program nuklir Teheran.
"Anggota jaringan ini melakukan kontak dengan agen mata-mata Mossad (Israel) melalui negara tetangga dan memasuki Iran dari wilayah Kurdistan (Irak) dengan peralatan canggih dan bahan peledak kuat," kata Kementerian Intelijen Iran dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah seperti dilansir Reuters Ahad 24 Juli 2022.
Baca Juga:
Tapi, kantor Perdana Menteri Israel yang mengawasi Mossad menolak berkomentar atas klaim tersebut.
Laporan itu juga menyita banyak senjata, peledak serta perangkat teknik dan komunikasi milik kelompok itu dalam beberapa operasi di dalam Iran. Kelompok itu disebut merencanakan aksi-aksi sabotase dan "operasi teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya" di beberapa "lokasi sensitif" -- kemungkinan merujuk pada instalasi militer dan keamanan.
Iran sering menuduh musuh atau saingannya di luar negeri, seperti Israel, Amerika Serikat (AS), dan Arab Saudi, yang mencoba mengacaukan negara. Kementerian Intelijen Iran tidak mengatakan berapa banyak orang yang ditangkap dan tidak mengungkapkan kewarganegaraannya.
Jejak badan mata-mata Israel telah meningkat secara dramatis di Iran dalam beberapa tahun terakhir. Mereka melakukan serangkaian insiden sabotase di fasilitas nuklir utama dan menargetkan pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka. Menurut pengamat keamanan, jaringan mata-mata Israel yang luas ada di Iran. Mereka diam-diam bekerja untuk Mossad.
Kementerian Intelijen Iran pada Rabu lalu mengklaim telah menangkap tiga orang yang bekerja untuk agen mata-mata Israel Mossad, di provinsi tenggara Sistan-Baluchestan. Tiga agen Mossad itu terlibat dalam mentransfer informasi dan dokumen rahasia dari Iran.
Dilansir Anadolu Agency, sehari kemudian Kementerian Intelijen Iran tidak merinci kewarganegaraan ketiga pria yang ditangkap tersebut. Kementerian mengatakan, mereka telah ditangkap dengan perintah pengadilan.
Awal bulan ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid menandatangani perjanjian bersama untuk menolak senjata nuklir Iran. Teheran mengatakan program nuklirnya damai dan menyangkal mencari senjata nuklir.
Baca juga: Iran Disebut Tak Tertarik Lagi Bahas Kesepakatan Nuklir
SUMBER: REUTERS