TEMPO.CO, Jakarta - Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Sabtu, 23 Juli 2022 memperingatkan cepatnya penyebaran wabah cacar monyet telah menjadi sinyalemen adanya darurat kesehatan dunia. WHO bahkan telah memasang peringatan soal ini, ke level tertinggi.
WHO membuat label bertulis, ‘darurat kesehatan masyarkat menjadi kekhawatiran dunia’. Label itu dibuat untuk menggaungkan bahayanya penyebaran penyakit ini yang membutuhkan sebuah koordinasi internasional dan bisa membuka pendanaan serta upaya global untuk berkolaborasi saling berbagi vaksin dan perawatan kesehatan.
Dua sumber mengatakan pada Kamis,21 Juli 2022, sejumlah komite ahli melakukan rapat untuk mendiskusikan rekomendasi yang akan diberikan ke Ghebreyesus, guna pengambilan keputusan.
Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times
Ghebreyesus mendeklarasikan darurat kesehatan dunia terkait penyebaran penyakit cacar monyet saat melakukan jumpa pers di Jenewa. Dalam kesempatan itu, dia mengkonfirmasi komite ahli sebenarnya gagal mencapai sebuah konsensus. Ada 9 anggota yang menentang dan 6 mendukung deklarasi darurat kesehatan dunia.
Ghebreyesus selama ini sering mendukung rekomendasi-rekomendasi dari komite ahli, namun sejumlah sumber mengatakan dia ingin memutuskan menaikkan peringatan ke level tertinggi karena waswas kasus cacar monyet bakal melonjak dan terjadi kekurangan vaksin serta perawatan kesehatan.
Lawrence Gostin, seorang professor dari Georgetown Law, Washington D.C, mengatakan mendukung keberanian yang diambil Ghebreyesus atas nama lembaga yang dipimpinnya.
Cacar monyet adalah infeksi zoonosis virus yang langka dan dapat menyebar dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam kebanyakan kasus, gejala cacar monyet hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
WHO memperingatkan komplikasi yang disebabkan oleh virus cacar monyet, meliputi infeksi kulit sekunder, pneumonia, kebingungan, dan masalah mata. Kelompok yang lebih rentan terhadap infeksi cacar monyet adalah orang yang memiliki kontak dekat, termasuk kontak seksual, dengan penderita cacar monyet, harus mengambil tindakan yang tepat untuk tetap aman dari virus.
Selain itu, mereka yang sering kontak dengan hewan seperti binatang pengerat dan primata harus menjaga diri dengan melakukan tindakan pengendalian.
Cacar monyet menyebar ke manusia melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut, atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual. Konon, petugas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet juga harus waspada dan harus mengambil tindakan ekstra untuk melindungi diri sendiri.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS Konfirmasi Dua Kasus Cacar Monyet Pada Balita
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.