TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) berbicara melalui telepon pada Kamis waktu setempat.
Kremlin mengatakan pembicaraan kedua pemimpin negara ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama lebih lanjut dalam kelompok produsen minyak OPEC+ seperti dilansir Reuters Jumat 22 Juli 2022.
Riyadh ingin mempertahankan Rusia untuk meningkatkan pengaruh di pasar minyak. Sementara Moskow memperoleh keuntungan dari menjadi bagian dari OPEC+ pada saat Barat mencoba mencekik ekonominya dengan sanksi atas perang.
"Situasi pasar minyak dunia dipertimbangkan secara rinci. Kedua pemimpin menekankan pentingnya koordinasi lebih lanjut dalam kerangka OPEC+," kata Kremlin mengenai pembicaraan Putin dan MBS.
"Tercatat bahwa negara-negara yang berpartisipasi dalam format ini secara konsisten memenuhi kewajiban mereka untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas yang diperlukan di pasar energi global."
Percakapan itu terjadi enam hari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengunjungi MBS di Arab Saudi. Lawatan ini menyoroti pentingnya kerajaan Saudi bagi Washington dan Moskow pada saat perang Rusia di Ukraina mengguncang pasar energi global.
Pada 2 Juni, OPEC+, yang menyatukan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dengan produsen lain yang dipimpin oleh Rusia, menyetujui kenaikan produksi yang lebih besar dari perkiraan. Ini sebuah langkah yang disambut gembira oleh Biden setelah Amerika Serikat meminta lebih banyak pasokan bahan bakar.
Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi berkonsultasi erat dengan Rusia sebelum mendorong kenaikan produksi.
Biden mengakhiri perjalanannya ke Timur Tengah pekan lalu tanpa pengumuman apa pun bahwa kerajaan itu akan meningkatkan produksi minyak untuk menurunkan harga bahan bakar, yang memacu inflasi AS tertinggi dalam empat dekade.
Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan minyak tidak dibahas dalam pertemuan puncak AS-Arab pada Sabtu. OPEC+ akan terus menilai kondisi pasar dan melakukan apa yang diperlukan. Grup produser minyak yang diantaranya termasuk Rusia di bawah pimpinan Putin, akan bertemu lagi pada 3 Agustus.
Baca juga: Putin Telepon Pangeran Arab Saudi, Bahas Perang Ukraina hingga Minyak
SUMBER: REUTERS