TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan panggilan telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Menurut Kremlin seperti dikutip dari The Print, keduanya membahas berbagai hal mulai dari Ukraina, Yaman hingga kesepakatan OPEC+ tentang pemotongan minyak.
“Mereka telah bertukar pendapat tentang beberapa topik dalam agenda internasional, termasuk situasi di sekitar Ukraina dan penyelesaian di Yaman,” kata Kremlin, Sabtu, 16 April 2022.
Putin dan Mohammed bin Salman juga telah membahas isu-isu yang berkaitan dengan agenda bilateral. Keduanya juga berkomitmen memperluas hubungan yang saling menguntungkan.
“Mereka memberikan penilaian positif terhadap kerja sama dalam OPEC+ dengan tujuan untuk memastikan stabilitas pasar minyak global,” demikian bunyi pernyataan dari Kremlin.
Putin dan Mohammed bin Salman memberikan penilaian positif tentang kerja sama dalam format OPEC+ selama panggilan telepon.
Mohammed bin Salman juga menegaskan kembali dukungan Kerajaan dalam menemukan solusi politik untuk krisis Rusia-Ukraina, menurut laporan resmi Saudi Press Agency pada hari Sabtu.
OPEC pada 12 April memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2022 dengan alasan dampak invasi Rusia ke Ukraina, kenaikan inflasi karena harga minyak mentah melonjak dan kebangkitan varian virus corona omicron di China. Dalam laporan bulanan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan permintaan dunia akan naik 3,67 juta barel per hari (bph) pada 2022, turun 480.000 bph dari perkiraan sebelumnya.
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari membuat harga minyak melonjak di atas US$ 139 per barel, tertinggi sejak 2008. Perang Rusia Ukraina ini memperburuk tekanan inflasi.
Baca: Rusia Balas Inggris, Perdana Menteri Boris Jonhson Dilarang Masuk
AL ARABIYA | THE PRINT