TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah jet tempur dari Israel menyerang wilayah Gaza untuk membalas serangan roket dari Palestina pada Sabtu, 16 Juli 2022 atau beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden terbang dari Isael menuju Arab Saudi. Lawatan Biden itu, bagian dari kunjungan kerjanya ke Timur Tengah untuk memperdalam integrasi Israel di kawasan.
Militer Israel mengatakan serangan yang dilakukan Negeri Bintang Daud tersebut menghantam dua fasilitas milik kelompok Hamas. Hamas adalah kelompok bersenjata yang berkuasa di Jalur Gaza.
Salah satu target yang disasar Israel adalah sebuah pabrik bawah tanah pembuat roket. Sejumah saksi mata di Gaza menggambarkan dua lokasi yang menjadi sasaran militer Israel adalah kamp-kamp pelatihan Hamas. Untungnya tidak ada korban luka-luka dalam serangan ini.
Kelompok Hamas mengutuk kunjungan Biden ke Timur Tengah. Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan pengemboman yang dilakukan Israel sama dengan menggambarkan dukungan kepada Amerika Serikat dan mendorong zionis Israel untuk melakukan agresi dan kejahatan.
Barhoum menjelaskan warga Gaza yang punya senjata, menembaki jet – jet tempur Israel. Suara sirine terdengar di wilayah selatan Isreal sebanyak dua kali pada Sabtu pagi, 16 Juli 2022. Sirine itu untuk memperingatkan bakal ada tembakan roket.
Sebelum kedatangan Biden di Israel pada Rabu, 13 Juli 2022, Washington mengisyaratkan bahwa lebih banyak negara-negara Arab dapat menjalin hubungan dengan Israel. Hal ini memicu spekulasi tentang apakah Riyadh akan mengubah posisinya terkait hubungan bilateral resmi dengan Israel.
Kerajaan Arab Saudi tidak menentang saat sekutunya Uni Emirat Arab, menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 2020. Bahrain dan Maroko juga mengikuti langkah UEA di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi Amerika Serikat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Top 3 Dunia: Wang Yi Komentari Kehadiran Amerika di Asia Pasifik
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.