TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Inggris Penny Mordaunt diproyeksi bisa memenangkan pemilu Perdana Menteri Inggris. Keyakininan ini diperoleh dari hasil jajak pendapat Yougov dan dipublikasi pada Rabu, 13 Juli 2022.
Mordaunt adalah politikus dari Partai Konservative Inggris dan jika dia memenangkan pemilu ini, maka dia akan secara otomatis menjadi Ketua Partai Konservatif. Dalam hasil survey YouGov, Mordaunt berada diurutan pertama yang mendapat dukungan dari responden untuk menjadi Perdana Menteri Inggris dengan 27 persen suara dukungan.
New: YouGov Poll: Who do you want as Prime Minister? #PM4PM pic.twitter.com/KoPj6gP3Jx
— Penny Mordaunt (@PennyMordaunt) July 13, 2022
Jajak pendapat Yougov dilakukan pada 876 anggota Partai Konservatif Inggris. Para politikus ini nantinya harus memilih dua kandidat yang akan duduk di final pemilihan Perdana Menteri Inggris menggantikan Boris Johnson.
Survey memperlihatkan, Mordaunt harus bersaing dengan Kemi Bedenoch yang mendapat dukungan 15 persen suara. Sedangkan mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak berada di urutan ketiga dan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss ada diurutan keempat dengan 13 persen dukungan suara.
Anggota parlemen Inggris dari partai konservatif harus mengerucutkan kandidat pengganti Johnson dari 8 orang menjadi 2 orang yang akan maju di final pemilihan Perdana Menteri Inggris. Pengerucutan itu, dilakukan lewat pemungutan suara yang akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan, di mana pemungutan suara putaran pertama akan dilakukan pada Rabu, 13 Juli 2022 waktu setempat.
Kamis, 7 Juli 2022, Perdana Menteri Johnson mengumumkan pengunduran diri dari kursi perdana menteri. Pengunduran diri Boris ini ditengarai oleh seruan dari menteri-menteri dan anggota parlemen dalam Partai Konservatif.
Johnson mundur setelah delapan menteri, termasuk dua sekretaris negara, mengundurkan diri dalam tempo dua jam. Hal ini membuat Johnson terisolasi dan tidak berdaya sehingga dia segera jatuh dari kursi jabatannya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ke Mana Boris Johnson Setelah Mengundurkan Diri dari Perdana Menteri Inggris
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.