TEMPO.CO, Jakarta -Pejabat dari sebuah kota kecil di timur wilayah Kharkiv, Ukraina, yang diduduki Rusia tewas pada Senin, 11 Juli 2022, oleh bom mobil yang diduga dilakukan penyabot Ukraina.
Otoritas pendudukan regional, seperti dikutip TASS mengatakan, pemimpin yang tewas itu sebelumnya ditunjuk Rusia.
Pemerintah sipil-militer mengatakan, Yevgeny Yunakov, kepala administrator di Kota Velikyi Burluk, telah dibunuh oleh kelompok sabotase dan pengintaian Ukraina. Di samping bagian wilayah Kharkiv di timur, pasukan Rusia juga telah merebut sebagian besar provinsi Ukraina selatan Kherson dan Zaporizhzhia.
Juga pada Senin, otoritas pendudukan di Zaporizhzhia melaporkan bahwa Andrei Siguta, kepala distrik Melitopol yang didirikan Rusia, telah lolos dari upaya pembunuhan terhadap dirinya dengan penembakan penyabotase di rumahnya. Wilayah itu adalah salah satu kota pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia.
Vladimir Rogov, seorang anggota senior administrasi sipil-militer yang ditunjuk Rusia di provinsi Zaporizhzhia, mengatakan di saluran Telegramnya bahwa calon pembunuh itu telah tewas dalam baku tembak.
Pada 24 Juni, seorang pejabat senior di pemerintahan regional Kherson yang ditempatkan di Rusia terbunuh oleh sebuah bom. Peristiwa ini dibenarkan wakil kepala pemerintahan.
Keesokan harinya, kepala intelijen militer Ukraina menolak mengomentari upaya perlawanan partisan di wilayah pendudukan. Namun dia mengatakan kepada Reuters bahwa "orang-orang yang mengkhianati Ukraina dan semua orang jahat yang datang ke sini untuk menghancurkan negara kita akan dihancurkan".
Rusia telah menyatakan secara eksplisit bahwa mereka ingin menghapus provinsi Ukraina timur Luhansk dan Donetsk dari kendali Kyiv. Moskow sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda ingin melepaskan wilayah lain yang telah direbutnya sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Rusia menyebut invasi itu sebagai operasi militer khusus. Kremlin beberapa kali menegaskan harus bertindak untuk melindungi warga Rusia di Ukraina dari penganiayaan dan meredakan ancaman yang didukung Barat terhadap keamanan Moskow.
Kyiv dan Barat mengatakan ini adalah dalih tak berdasar untuk perang penaklukan kekaisaran. Sejumlah negara Barat mengecam aksi Rusia dengan memberlakukan sanksi ekonomi dan mengirim bantuan senjata ke Ukraina.
Baca juga: Korban Tewas Serangan Rusia ke Apartemen Chasiv Yar Ukraina Menjadi 33 Orang
SUMBER: REUTERS | TASS