TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat serangan Rusia ke sebuah apartemen di Chasiv Yar, Donetsk, Ukraina timur mencapai 33 orang pada Selasa 12 Juli 2022. Tim penyelamat masih terus melakukan pencarian di antara reruntuhan gedung lima lantai tersebut.
Dilansir dari Reuters, tim penyelamat mengangkat seorang warga yang selamat dari reruntuhan dan membawa mayat dua orang dalam kantong jenazah berwarna putih. Para tentara juga membantu upaya penyelamatan di kota Chasiv Yar, provinsi Donetsk.
Menurut Kyiv, serangan rudal yang ditembakkan dari sistem truk Rusia pada Sabtu malam di sebuah blok apartemen lima lantai di Chasiv Yar, Ukraina timur.
Salah satu korban adalah seorang anak berusia sembilan tahun yang ditemukan sekitar pukul 23.30 pada Senin malam.
“Secara total, sejak awal pengerjaan, sudah ditemukan 33 jenazah termasuk satu anak di lokasi kejadian, dan sembilan orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan. Pekerjaan sedang berlangsung,” kata kementerian urusan dalam negeri Ukraina.
Sembilan orang diselamatkan setelah serangan itu, sementara Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk yang mencakup Chasiv Yar, mengatakan sekitar tiga lusin orang masih terjebak di reruntuhan.
Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan, mengatakan tim penyelamat telah membersihkan 65 persen dari puing-puing, dengan berat sekitar 170 ton, pada Senin sore waktu setempat.
Pada Ahad malam, tim penyelamat menyelamatkan seorang pria yang terjepit oleh batu bata dan beton selama hampir 24 jam.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menuduh Moskow sengaja menargetkan warga sipil dalam serangan di Chasiv Yar. "Siapa pun yang memberi perintah untuk serangan semacam itu, siapa pun yang melakukannya di kota-kota biasa, di daerah pemukiman, membunuh dengan sengaja," kata Zelenskiy. “Hukuman tidak bisa dihindari untuk setiap pembunuh Rusia.”
Andriy Yermak, kepala staf Zelenskiy, mengatakan serangan itu adalah "serangan teroris lain" dan bahwa Rusia harus ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme.
Tim penyelamat menjelajahi reruntuhan bangunan. Derek dan ekskavator bekerja bersama pekerja darurat untuk membersihkan puing-puing karena pintu depan dan balkon terlihat terkoyak.
Kota Ukraina timur sebagian besar dihuni oleh orang-orang yang bekerja di pabrik-pabrik terdekat. Ini adalah serangan terbaru pada bangunan perumahan yang menyebabkan korban sipil massal, meskipun Rusia mengklaim hanya menargetkan operasi militer Ukraina.
Sebanyak 21 orang tewas awal bulan ini ketika sebuah gedung apartemen dan tempat rekreasi diserang roket di sebuah kota kecil di pesisir selatan dekat Odesa. Sedangkan 19 orang lainnya tewas ketika rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan yang ramai di kota Kremenchuk pada akhir Juni.
Chasiv Yar, dengan populasi 12.000, terletak sekitar 12 mil tenggara Kramatorsk, sebuah kota target utama berikutnya dari pasukan Rusia saat mereka mendorong lebih jauh ke barat ke Donetsk setelah mengklaim kemenangan di provinsi Luhansk yang bersebelahan.
Pihak berwenang mendesak orang untuk meninggalkan wilayah tersebut. Sekitar 80 persen penduduk di wilayah timur Ukraina, Donetsk, telah melarikan diri, kata gubernur regional Pavlo Kyrylenko, Senin. Ukraina juga telah memperingatkan penduduk di Kherson selatan dan Zaporizhzhia untuk mengungsi saat bersiap melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali daerah tersebut.
Baca juga: Roket Rusia Hantam Apartemen Ukraina, Belasan Korban Masih Tertimbun Puing
SUMBER: REUTERS