TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mundur. Pengumuman pengunduran dirinya pada Kamis, 7 Juli 2022, setelah ia ditinggalkan oleh para menteri dan anggota parlemen Partai Konservatif yang selama ini mendukungnya. Mereka menyatakan Boris Johnson tak lagi layak menjabat sebagai perdana menteri.
“Sekarang jelas keinginan Partai Konservatif di parlemen bahwa harus ada pemimpin baru partai dan perdana menteri baru. Saya telah setuju dengan Sir Graham Brady, ketua anggota parlemen backbench kami, bahwa proses memilih pemimpin baru harus dimulai sekarang,” kata Boris Johnson dalam video pidato pengunduran diri seperti dikutip Reuters Kamis, 7 Juli 2022.
Boris Johnson bukanlah Perdana Menteri Inggris pertama yang mengundurkan diri. Selain dia, ada juga beberapa orang lainnya yang memutuskan mundur meski masa jabatan belum rampung. Berikut Perdana Menteri Inggris yang mengundurkan diri, dikutip dari berbagai sumber.
1. Theresa May
Theresa May mengundurkan diri dari jabatannya sebagai PM Inggris pada 24 Juli 2019. Dia mengundurkan diri setelah gagal mencapai cara bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa yang didukung oleh Parlemen. Sejak 2016, Inggris memang berupaya keluar dari Uni Eropa, atau yang dikenal dengan sebutan Britain Exit, disingkat Brexit.
“Saya akan pergi ke Istana Buckingham untuk mengajukan pengunduran diri saya kepada Yang Mulia Ratu dan menasihatinya untuk meminta Boris Johnson membentuk pemerintahan baru,” kata May, seperti dikutip dari laman gov.uk.
Melansir dari Britannica, Theresa May lahir pada 1 Oktober 1956, di Eastbourne, Sussex, Inggris. Masa jabatannya sebagai PM Inggris dimulai pada 13 Juli 2016. Ia menerima undangan Ratu Elizabeth II untuk membentuk pemerintahan baru, menyusul pengunduran diri pendahulunya David Cameron setelah referendum keanggotaan Uni Eropa (UE).
2. David Cameron
Mengutip dari Reuters, David Cameron mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Inggris pada 13 Juli 2016. Dalam pernyataan pada Senin, 12 September 2016, alasan pengunduran diri dari kursinya di parlemen untuk menghindari menjadi gangguan bagi penggantinya.
Cameron mengakhiri karier politiknya setelah dia kalah dalam upaya mempertahankan Inggris tetap bergabung dengan Uni Eropa. Hasil referendum Brexit menyatakan bahwa 52 persen warga negara Inggris memilih untuk tidak lagi bergabung dengan Uni Eropa. Rakyat Inggris menginginkan negaranya berada di bawah kepemimpinan baru.
Cameron mengawali jabatan sebagai Perdana menteri pada 2010. Pada pemilihan 2015, dia kembali terpilih. Kala itu ia berujar akan menyelesaikan jabatannya hingga 2020. Namun, di periode keduanya, Cameron memilih mundur. Bila pengunduran diri Cameron disebabkan kalah suara dalam referendum Brexit, May justru mundur karena gagal mencari cara agar Inggris dapat keluar dari Uni Eropa.
3. Winston Churchill
Winston Churchill mengundurkan diri dari jabatan PM Inggris pada 1956 lantaran masalah kesehatan yang buruk. Dia adalah parlemen dari Partai Konservatif yang menjabat sebagai Perdana Menteri periode 1940 hingga 1945 dan 1951 hingga 1955.
Melansir dari laman gov.uk, Churchill digantikan oleh Sekretaris Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri, Anthony Eden. Churchill meninggal pada 1965, dan dihormati dengan pemakaman kenegaraan.
Churchill adalah sosok pemimpin Inggris dalam meraih kemenangan Perang Dunia Kedua. Sebelumnya, dia menggantikan Neville Chamberlai yang mundur karena kehilangan dukungan partai.
4. Neville Chamberlain
Jauh sebelum Boris Johnson mundur, Neville Chamberlain telah mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Inggris pada 10 Mei 1940. Penyebabnya adalah jatuhnya Norwegia ke tangan Jerman pada April 1940. Neville kehilangan banyak dukungan dari partai Buruh dan partai Liberal. Neville Chamberlain dikenal sebagai tokoh politik yang penuh perhitungan. Dia menjadi otak bagi Inggris ketika berhadapan dengan Nazi Jerman selama Perang Dunia II, dalam jabatannya sebagai PM Inggris.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: PM Inggris Boris Johnson Mundur, Siapa Penggantinya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.