TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menilai upaya negara-negara Barat untuk menghukum Rusia karena perang Ukraina, berisiko membahayakan kemanusiaan. Perang Ukraina telah berlangsung lima bulan dan meninggalkan banyak kota hancur serta ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Invasi Rusia ke Ukraina yang meletup pada 24 Februari 2022 telah memicu krisis paling serius antara Rusia dengan negara-negara Barat sejak 1962 atau saat krisis rudal Kuba. Ketika itu, banyak orang ketakutan dunia diambang perang nuklir
Tentara dari Republik Chechnya terlihat di tengah pertempuran konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina, 15 April 2022. Tidak hanya di Ukraina, pasukan ini juga membantu Rusia dalam perang di Suriah dan Georgia. REUTERS/Chingis Kondarov
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin seorang penjahat perang dan telah membuat negara-negara Barat mempersenjatai Ukraina. Sanksi-sanksi yang dijatuhkan pun, diharapkan bisa melumpuhkan Rusia.
“Gagasan untuk menghukum sebuah negara, yang punya sejumlah potensi nuklir terbesar adalah absurd. Ini berpotensi menimbulkan sebuah ancaman pada kemanusiaan saat ini,” kata Medvedev, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Rabu, 6 Juli 2022.
Rusia dan Amerika Serikat mengendalikan sekitar 90 persen hulu ledak nuklir dunia. Menurut data Federation of American Scientists ada sekitar 4 ribu hulu ledak dalam setiap stok militer kedua negara.
Medvedev menyebut Amerika Serikat sebagai sebuah kerajaan yang menumpahkan darah ke seluruh dunia dengan merujuk pada pembunuhan suku asli Amerika, serangkaian serangan nuklir Amerika ke Jepang dan memfasilitasi sejumlah peperangan, mulai dari perang Vietnam hingga perang di Afghanistan.
Sejumlah upaya Amerika Serikat menggunakan pengadilan atau tribunal untuk menginvestigasi tindakan-tindakan Rusia di Ukraina akan sia-sia dan berisiko menimbulkan kehancuran dunia. Ukraina dan sekutu-sekutunya dari Barat menyebut militer Rusia telah terlibat dalam kejahatan perang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Putin Tunjuk Mishustin Gantikan Medvedev Sebagai PM
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.