TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 46 imigran gelap ditemukan tewas di dalam sebuah kontainer truk di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, Senin, 27 Juni 2022. Korban terdiri atas laki-laki dan perempuan dewasa, serta sejumlah orang muda.
Tiga orang telah ditahan dalam kasus dugaan tewasnya imigran gelap dari Meksiko ini, kata Kepala Polisi San Antonio William P. McManus, seperti dikutip situs berita Inversezone.com.
Kasus ini terungkap Senin dini hari di daerah pinggirian di barat daya San Antonio dekat rel kereta api. Seseorang yang bekerja di daerah itu melaporkan mendengar teriakan minta tolong, kata para pejabat.
"Kami membuka truk dan melihat tumpukan mayat di sana," kata kepala pemadam kebakaran.
Kepala polisi mengatakan para korban kekurangan air dan kepanasan. "Pasien yang kami lihat terasa panas saat disentuh," katanya.
McManus mengatakan Investigasi Keamanan Dalam Negeri telah mengambil alih penyelidikan.
Suhu di San Antonio, yang berjarak sekitar 250 kilometer dari perbatasan Meksiko, melonjak hingga mencapai 39,4 derajat Celcius pada Senin dengan kelembapan tinggi.
Panas di dalam trailer yang dipenuhi orang kemungkinan jauh lebih tinggi daripada suhu di luar.
Ini bukan kejadian pertama. Pada 2017, 10 migran tewas dalam truk penuh sesak yang membawa 39 orang di San Antonio juga pada musim panas.
Pengemudi James Mathew Bradley Jr., 60 tahun, mengaku bersalah atas konspirasi dan mengangkut migran meskipun istrinya mengatakan dia tidak tahu orang-orang ada di dalam trailer.