Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Utusan ASEAN Minta Pemerintah Junta Bebaskan Suu Kyi dari Penjara

Reporter

image-gnews
Konselor Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri sesi pembukaan KTT ASEAN ke-31 di Manila, Filipina, 13 November 2017. [REUTERS / Athit Perawongmetha]
Konselor Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri sesi pembukaan KTT ASEAN ke-31 di Manila, Filipina, 13 November 2017. [REUTERS / Athit Perawongmetha]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi khusus ASEAN untuk krisis di Myanmar,  Prak Sokhonn, mendesak Pemerintahan Junta agar tidak menahan Pemimpin de Facto Myanmar Aung San Suu Kyi di dalam penjara. Sebab hukuman bagi Suu Kyi dinilainya seharusnya bisa lebih ringan.

Prak Sokhonn, yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Kamboja itu, akan mengunjungi Myanmar mulai Rabu, 29 Juni 2022. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja mengatakan, langkah Sokhonn ini merupakan bagian dari komitmen perdamaian junta dengan 10 anggota ASEAN. Sokhonn meminta junta mengabulkan permintaannya.

"Aung San Suu Kyi diakui, secara internasional maupun oleh warga Myanmar, memiliki peran penting dalam kembalinya negara Anda ke keadaan normal. Dia juga berkontribusi dalam rekonsiliasi nasional melalui solusi politik damai," tulisnya kepada Junta dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Senin, 27 Juni 2022.


Sebelumnya, aktivis mengecam kunjungan terakhir Prak Sokhonn pada Maret sebagai kegagalan yang menguntungkan junta. Prak Sokhonn juga dinilai telah mengabaikan oposisi junta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Menjawab kritikan itu, Prak Sokhonn dalam suratnya menyatakan, proses perdamaian yang sukses tidak mungkin dilakukan dengan satu pihak, yang dikecualikan.

"Sebuah resolusi politik damai untuk sebuah konflik, betapapun kompleksnya itu, harus melibatkan pembagian ruang politik oleh semua yang terlibat," tambahnya.

 
Sejak penggulingannya dalam kudeta tahun lalu, Suu Kyi berada di dalam tahanan rumah di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Kota Naypyidaw. Sumber mengatakan, dia ditemani oleh beberapa staf rumah tangga dan anjingnya. Sejak Rabu, 22 Juni 2022, Aung San Suu Kyi, telah dipindahkan dari tahanan rumah ke sel isolasi di kompleks penjara ibu kota Naypyidaw.

Peraih Nobel Perdamaian berusia 77 tahun itu meninggalkan tahanan hanya untuk menghadiri sidang di pengadilan junta. Suu Kyi terancam dijatuhi hukuman penjara lebih dari 150 tahun.

Pengacara Suu Kyi dilarang berbicara kepada media, sementara wartawan dilarang menghadiri persidangannya. Suu Kyi juga pernah menghabiskan waktu lama sebagai tahanan rumah, di kediaman keluarganya di Yangon, kota terbesar di Myanmar.

Suu Kyi telah divonis bersalah atas tindak korupsi, hasutan terhadap militer, melanggar aturan COVID-19 dan melanggar undang-undang telekomunikasi. Pengadilan menjatuhkan hukuman 11 tahun penjara sejauh ini. Suu Kyi menyangkal semua tuduhan itu.

Banyak pihak menilai hukuman terhadap Suu Kyi mengada-ngada. Kendati demikian, pihak militer berkukuh bahwa Suu Kyi menjalani proses hukum oleh pengadilan independen.


Pendukung Suu Kyi dan Kelompok HAM menyebut tuduhan terhadap Suu Kyi bermotivasi politik dan merupakan upaya untuk mendiskreditkannya serta melegitimasi perebutan kekuasaan oleh militer.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah organisasi swasta yang melacak pembunuhan dan penangkapan pemerintah Myanmar, total 11.174 orang saat ini ditahan karena dicurigai menentang dewan militer yang berkuasa. 
 
REUTERS 
Baca juga: G7 Bahas Sanksi ke Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jens Stoltenberg Sebut Ukraina Tak Mencetak Kemajuan Apapun

4 jam lalu

Tanda Ukraina dan NATO terlihat di sebuah gedung di Vilnius, Lituania 10 Juli 2023. REUTERS/Ints Kalnins
Jens Stoltenberg Sebut Ukraina Tak Mencetak Kemajuan Apapun

Jens Stoltenberg menilai militer Ukraina gagal mencapai terobosan apapun dalam beberapa bulan terakhir, namun pohaknya harus tetap mendukung.


Vladimir Putin Ingin Tambah Jumlah Tentara Rusia

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, Rusia 15 Februari 2022. Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS/File Foto
Vladimir Putin Ingin Tambah Jumlah Tentara Rusia

Vladimir Putin ingin meningkatkan jumlah angkatan bersenjata negara itu sampai 170 ribu anggota.


WNI Korban Job Scam di Wilayah Konflik Myanmar Dievakuasi ke Medan, Berikut Kronologinya

1 hari lalu

WNI korban TPPO di Myanmar akan dipulangkan ke Indonesia melalui Bangkok, Thailand, pada Senin (26/6/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)
WNI Korban Job Scam di Wilayah Konflik Myanmar Dievakuasi ke Medan, Berikut Kronologinya

Seorang WNI korban job scam di wilayah konflik Myanmar dievakuasi dan telah tiba di Medan.


Malaysia Evakuasi 121 Korban Penipuan Kerja dari Myanmar, Ada 1 WNI

2 hari lalu

WNI yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang di Myanmar, awal April, 2023. Dokumentasi Keluarga
Malaysia Evakuasi 121 Korban Penipuan Kerja dari Myanmar, Ada 1 WNI

Seorang WNI termasuk dalam 121 orang korban job scam atau penipuan kerja yang dievakuasi Malaysia dari Myanmar.


Korea Selatan akan Luncurkan Satelit Mata-mata Pertama dengan SpaceX

2 hari lalu

Satelit pengintai Seoul, yang dibawa oleh salah satu roket SpaceX Falcon 9 milik Elon Musk, akan lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa AS Vandenberg di California. (Foto: X/SpaceX)
Korea Selatan akan Luncurkan Satelit Mata-mata Pertama dengan SpaceX

Korea Selatan akan meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya pada Sabtu 2 Desember 2023 dengan roket SpaceX


Honda Siapkan Rp 52 T untuk Investasi Motor Listrik, Termasuk di ASEAN

3 hari lalu

Booth motor listrik Honda E Technology dalam pameran sepeda motor Indonesia Motorcycle Show (IMOS+) 2023 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) di Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu, 25 Oktober 2023. IMOS+ 2023 diikuti 16 merek motor dan motor listrik, misalnya seperti Honda, Suzuki, Yamaha, Royal Enfield dan Scomadi. Tempo/Tony Hartawan
Honda Siapkan Rp 52 T untuk Investasi Motor Listrik, Termasuk di ASEAN

Honda menyoroti bahwa India dan wilayah ASEAN akan menjadi lokasi tujuan untuk memperluas pasar motor listrik mereka.


Indonesia-Thailand Siap Perkuat Ketahanan Pangan Optimasi Rawa

5 hari lalu

Indonesia-Thailand Siap Perkuat Ketahanan Pangan Optimasi Rawa

Andi Amran Sulaiman melakukan pertemuan bilateral dengan Duta Besar Thailand, Prapan Disyatat guna mengajak Pemerintah Thailand untuk sama-sama memperkuat ketahanan pangan di kawasan regional Asean.


Taiwan Mendakwa 10 Tentara Sebagai Mata-mata Cina

5 hari lalu

Militer Taiwan berlari selama latihan tahunan anti-pendaratan Han Kuang di New Taipei City, Taiwan 27 Juli 2023. REUTERS/Ann Wang
Taiwan Mendakwa 10 Tentara Sebagai Mata-mata Cina

Sepuluh mantan dan perwira militer Taiwan saat ini didakwa pada Senin karena diduga menjadi mata-mata Cina.


Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Selatan, Wilayah Utara Bakal Jadi Medan Tempur

6 hari lalu

Kendaraan militer Israel bermanuver di dekat perbatasan Israel setelah meninggalkan Gaza, selama gencatan senjata sementara antara kelompok Islam Palestina Hamas dan Israel, di Israel, 24 November 2023. REUTERS/Amir Cohen
Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Selatan, Wilayah Utara Bakal Jadi Medan Tempur

Israel kembali menegaskan tuntutan agar warga Palestina di Gaza utara pindah ke wilayah selatan.


Pengungsi Rohingya Mendarat Kembali di Aceh, Dari Mana Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi?

7 hari lalu

Pengungsi Rohingya Mendarat Kembali di Aceh, Dari Mana Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi?

Diskriminasi terhadap etnis Rohingya membuat Rohingnya melarikan diri dari Myanmar dan dikenal sebagai boat people atau manusia perahu