TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara G7 pada Selasa, 28 Juni 2022, disebut telah menyepakati paket sanksi baru bagi Moskow. Sanksi itu untuk meningkatkan tekanan pada Rusia akibat agresi ke Ukraina. Sumber di pemerintah Amerika Serikat menyebut, G7 akan menyelesaikan rencana untuk pembatasan harga minyak Rusia.
"Tujuan ganda para pemimpin
G7 adalah untuk membidik langsung pendapatan Presiden Rusia Vladimir Putin, terutama melalui energi, tetapi juga untuk meminimalkan limpahan dan dampak pada ekonomi G7 dan seluruh dunia," kata sumber tersebut di sela-sela KTT G7 tahunan, seperti dikutip Reuters, Senin, 27 Juni 2022.
G7, yang menyumbang hampir setengah dari output ekonomi dunia, bertekad meningkatkan tekanan pada Rusia tanpa memicu inflasi yang sudah melonjak, terutama merugikan negara-negara berkembang.
Gedung Putih dalam lembar fakta yang dikeluarkannya menyatakan, para pemimpin G7 juga membuat komitmen keamanan jangka panjang yang belum pernah terjadi sebelumnya demi menyediakan dukungan pada Ukraina.
Paket bantuan ke Ukraina bakal berupa bantuan keuangan, kemanusiaan, militer, diplomatik, termasuk penyediaan senjata canggih. Bantuan dijanjikan bakal tiba tepat waktu, selama itu diperlukan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ikut memberikan pidato dalam KTT G7 secara virtual. KTT G7 digelar di sebuah resor pegunungan di Jerman selatan.
Sanksi Barat telah memukul ekonomi Rusia dengan keras dan langkah-langkah baru ditujukan untuk semakin merampas pendapatan minyak Kremlin. Menurut sumber di Pemerintah Amerika itu, negara-negara G7 berambisi membatasi pendapatan yang dapat terus dihasilkan
Putin, termasuk kerja sama yang sedang dijajaki dengan India.
REUTERS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.