Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

G7 Siapkan Rp8 Ribu Triliun untuk Bendung Pengaruh China di Negara Berkembang

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berfoto bersama selama KTT G7 di Schloss Elmau, dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman 26 Juni 2022. Stefan Rousseau/Pool via REUTERS
Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berfoto bersama selama KTT G7 di Schloss Elmau, dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman 26 Juni 2022. Stefan Rousseau/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Kelompok Tujuh atau G7 berjanji menyediakan 600 miliar dolar AS atau Rp 8.878 triliun selama lima tahun untuk membiayai infrastruktur yang dibutuhkan negara-negara berkembang demi melawan proyek Belt and Road China bernilai triliunan dolar.

Program Belt and Road Initiative China memberikan pinjaman berupa proyek infrastuktur di negara berkembang mulai Pasifik, Asia hingga Afrika.

Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin G7 lainnya meluncurkan kembali "Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global" yang baru berganti nama, pada pertemuan tahunan mereka di Schloss Elmau, Jerman selatan. G7 beranggotakan AS, Jerman, Prancis, Inggris, Kanada, Italia, dan Jepang.

Biden mengatakan Amerika Serikat akan memobilisasi $200 miliar dalam bentuk hibah, dana federal, dan investasi swasta selama lima tahun untuk mendukung proyek-proyek di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang membantu mengatasi perubahan iklim serta meningkatkan kesehatan global, kesetaraan gender, dan infrastruktur digital.

"Saya ingin memperjelas. Ini bukan bantuan atau amal. Ini adalah investasi yang akan memberikan keuntungan bagi semua orang," kata Biden, menambahkan bahwa itu akan memungkinkan negara-negara untuk "melihat manfaat nyata dari bermitra dengan negara demokrasi."

Biden mengatakan ratusan miliar dolar tambahan dapat berasal dari bank pembangunan multilateral, lembaga keuangan pembangunan, dana kekayaan negara dan lainnya.

Eropa akan memobilisasi 300 miliar euro atau Rp 4.685 triliun untuk prakarsa selama periode sama guna pembangunan berkelanjutan sebagai alternatif pengganti bantuan China, yang diluncurkan Presiden Xi Jinping pada 2013, kata  Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada pertemuan itu.

Para pemimpin Italia, Kanada dan Jepang juga berbicara tentang rencana mereka, beberapa di antaranya telah diumumkan secara terpisah. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tidak hadir, tetapi negara mereka juga berpartisipasi.

"Kita semua harus menunjukkan bahwa kita lebih tangguh dari Putin," kata Johnson, yang disambut tawa beberapa rekannya.

Skema investasi China melibatkan pengembangan dan program di lebih dari 100 negara yang bertujuan untuk menciptakan versi modern dari jalur perdagangan Jalur Sutra kuno dari Asia ke Eropa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pejabat Gedung Putih mengatakan rencana itu hanya memberikan sedikit manfaat nyata bagi banyak negara berkembang.

Biden menyoroti beberapa proyek unggulan, termasuk proyek pengembangan tenaga surya senilai $2 miliar di Angola dengan dukungan dari Departemen Perdagangan, Bank Ekspor-Impor AS, perusahaan AS AfricaGlobal Schaffer, dan pengembang proyek AS Sun Africa.

Bersama dengan anggota G7 dan UE, Washington juga akan memberikan bantuan teknis sebesar $3,3 juta kepada Institut Pasteur de Dakar di Senegal dalam rangka mengembangkan fasilitas manufaktur multi-vaksin fleksibel skala industri di negara itu yang pada akhirnya dapat memproduksi vaksin COVID-19 dan vaksin lainnya.

Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) juga akan memberikan komitmen hingga $50 juta selama lima tahun ke Dana Insentif Penitipan Anak global Bank Dunia.

Friederike Roder, wakil presiden kelompok nirlaba Global Citizen, mengatakan janji investasi bisa menjadi "awal yang baik" menuju keterlibatan yang lebih besar oleh G7 di negara-negara berkembang dan dapat mendukung pertumbuhan global yang lebih kuat untuk semua.

Negara-negara G7 rata-rata hanya memberikan 0,32% dari pendapatan nasional bruto mereka, kurang dari setengah dari 0,7% yang dijanjikan, dalam bantuan pembangunan, katanya.

"Tetapi tanpa negara berkembang, tidak akan ada pemulihan ekonomi dunia yang berkelanjutan," katanya.

Reuters

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

1 jam lalu

Pekerja Amazon berpartisipasi dalam pemogokan di Markas Besar Amazon pada hari Rabu. Matt Mills Mcknight/Reuters
Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

Sejumlah karyawan Amazon.com Inc melakukan pemogokan di Seattle, Amerika Serikat, untuk memprotes komitmen iklim dan beberapa kebijakan.


RUU Plafon Utang Amerika Serikat Lolos di DPR, Demokrat dan Republik Satu Suara

3 jam lalu

Ketua DPR AS Kevin McCarthy menjelang pemungutan suara yang diharapkan di DPR AS mengenai RUU yang menaikkan plafon utang pemerintah federal sebesar $31,4 triliun, di Washington, AS, 31 Mei 2023. REUTERS/Julia Nikhinson
RUU Plafon Utang Amerika Serikat Lolos di DPR, Demokrat dan Republik Satu Suara

Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat meloloskan undang-undang untuk menangguhkan plafon utang senilai US$31,4 triliun, dengan dukungan mayoritas dari Demokrat dan Republik.


Debt Ceiling Ancam Kebangkrutan Pemerintah Amerika Serikat, Apakah Itu?

6 jam lalu

Ilustrasi mata uang dolar AS. ANTARA/Andika Wahyu
Debt Ceiling Ancam Kebangkrutan Pemerintah Amerika Serikat, Apakah Itu?

Debt ceiling atau plafon utang merupakan jumlah maksimum utang yang bisa dipinjam pemerintahan Joe Biden melalui penerbitan obligasi. AS bangkrut?


Mantan Polisi NYPD Diadili, Dituduh Jadi Agen Ilegal Ekstradisi Buron Pemerintah China

7 jam lalu

Michael McMahon, pensiunan sersan NYPD yang bekerja sebagai penyelidik swasta, tiba untuk memulai persidangannya atas tuduhan terkait dengan kampanye repatriasi global oleh penegak hukum China yang dikenal sebagai 'Operasi Fox Hunt', di pengadilan federal Brooklyn di Brooklyn, New York, AS, 31 Mei 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Mantan Polisi NYPD Diadili, Dituduh Jadi Agen Ilegal Ekstradisi Buron Pemerintah China

Pensiunan polisi New York diadili dengan dakwaan menjadi agen ilegal Pemerintah China karena mengintimidasi seorang buronan China yang berbasis di AS.


Studi Ungkap Warga Amerika Serikat Terseok-seok Hadapi Kenaikan Harga Sembako

8 jam lalu

ilustrasi supermarket (pixabay.com)
Studi Ungkap Warga Amerika Serikat Terseok-seok Hadapi Kenaikan Harga Sembako

Studi yang dipublikasi oleh Propel mengungkap akan ada lebih banyak keluarga di Amerika yang mengalami kelaparan menyusul naiknya harga sembako


Daftar 15 Negara Ekspor Pasir Laut Terbanyak di Dunia, Amerika Serikat Tertinggi, Ada Malaysia dan Vietnam

8 jam lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Shutterstock
Daftar 15 Negara Ekspor Pasir Laut Terbanyak di Dunia, Amerika Serikat Tertinggi, Ada Malaysia dan Vietnam

Ekspor pasir laut dari semua negara mencapai US$1,71 miliar pada 2021. Berikut 15 negara pengekspor


AS Dihantui Wabah Narkoba Tranq, Bikin Penggunanya Seperti Zombie

8 jam lalu

Suasana tempat tinggal para tunawisma yang berada di hutan San Jose, California (18/3). San Jose merupakan 10 kota terbesar di Amerika Serikat yang berada di lembah Silikon. AP/Marcio Jose Sanchez
AS Dihantui Wabah Narkoba Tranq, Bikin Penggunanya Seperti Zombie

Penggunaan obat Xylazine, atau tranq meningkat di Philadelphia, Amerika Serikat. Gedung Putih menyatakan sebagai ancaman nasional.


Xi Jinping Akui Cina Hadapi Masalah Keamanan

8 jam lalu

Presiden Cina Xi Jinping melambai setelah pidatonya saat perkenalan anggota Komite Tetap Politbiro yang baru di depan media setelah Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, Ahad, 23 Oktober 2022. Kongres Partai Komunis Cina menetapkan Xi Jinping bakal menjadi Presiden Cina tiga periode. REUTERS/Tingshu Wang
Xi Jinping Akui Cina Hadapi Masalah Keamanan

Xi Jinping memperingatkan Cina sedang menghadapi naiknya tantangan keamanan nasional yang komplek dan sulit.


Top 3 Dunia: Manuver Jet Tempur China, Populasi Saudi, Pameran Alutsista Brunei

9 jam lalu

Jet tempur J-11 Angkatan Laut Cina terbang dekat dengan pesawat RC-135 Angkatan Udara AS saat berada di wilayah udara internasional di atas Laut Cina Selatan, pada 21 Desember 2022. Jet tempur militer Cina mendekari pesawat angkatan udara A.S. dengan jarak 3 meter di Laut China Selatan yang diperebutkan minggu lalu dan memaksanya melakukan manuver mengelak untuk menghindari tabrakan di wilayah udara internasional, U.S. Indo-Pacific Command/Handout via REUTERS.
Top 3 Dunia: Manuver Jet Tempur China, Populasi Saudi, Pameran Alutsista Brunei

Berita Top 3 Dunia tentang manuver bahaya jet tempur China, mayoritas populasi Saudi orang asing dan anak muda, RI ikut pameran alutsista Brunei.


Moskow Tuding Ukraina Serang Wilayah Rusia, Ini Reaksi Gedung Putih

21 jam lalu

Militer Ukraina menerbangkan perangkat udara tak berawak atau drone pengintai, di tengah serangan Rusia di Ukraina, dekat garis depan wilayah Donetsk, Ukraina 29 Mei 2023. REUTERS/Viacheslav Ratynskyi
Moskow Tuding Ukraina Serang Wilayah Rusia, Ini Reaksi Gedung Putih

Gedung Putih menyatakan sedang mengumpulkan informasi tentang serangan ke wilayah Rusia, karena AS tidak mendukung Ukraina melakukannya