TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina telah menerima pasokan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) Amerika Serikat, sistem roket senjata jarak jauh yang kuat dan diharapkan Kyiv dapat membantu mengubah gelombang invasi Rusia.
“Terima kasih kepada kolega dan teman saya di AS, Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk alat-alat canggih ini! Musim panas akan benar-benar panas bagi penjajah Rusia. Dan yang terakhir untuk beberapa dari mereka,” cuit Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov melalui Twitter tentang pengiriman HIMARS, pada Kamis waktu setempat.
Dia tidak mengatakan berapa banyak sistem yang telah tiba. Ukraina mengatakan perlu sistem HIMARS agar lebih cocok dengan jangkauan sistem roket Rusia yang katanya banyak digunakan untuk memukul posisi Ukraina di Donbas.
Khawatir akan eskalasi konflik, Washington mengatakan telah menerima jaminan dari Kyiv bahwa senjata jarak jauh itu tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
Moskow telah memperingatkan akan menyerang sasaran lain di Ukraina jika Barat memasok rudal jarak jauh ke Ukraina untuk digunakan dalam sistem roket bergerak presisi tinggi.
Pasukan Moskow bergerak maju di timur Ukraina dalam upaya untuk merebut jantung industri yang dikenal sebagai Donbas, di mana Ukraina khawatir beberapa pasukannya dapat dikepung oleh pasukan Rusia.
Baca juga: Joe Biden Pasok Senjata Rp14 T ke Ukraina, dari Harpoon sampai Howitzer
SUMBER: REUTERS