"Ada sejumlah orang yang berfikir jika Anda menulis dengan huruf besar di Twitter dan memberikan tanda seru akan terasa sangat penting. (Bagi saya) tidak," kata Albanese.
Albanese meyakinkan dia ingin memimpin sebuah pemerintahan yang menjalin hubungan secara diplomatik dan sepatutnya dengan mitra-mitra
Australia. Dia pun menilai kasus Assange sudah jelas.
"Meskipun saya secara pribadi tidak bersimpati dengan banyak tingkah yang sudah diperbuat Assange, namun saya tidak dapat melihat apa yang membuatnya harus dipenjara di Inggris," kata Albanese.
Seruan agar Pemerintah Australia melakukan intervensi publik atas nama Assange, meningkat setelah pada Jumat lalu, 17 Juni 2022, Inggris menyetujui ekstradisi Assange ke Amerika Serikat. Aktivitas pembela transparansi itu terancam hukuman 175 tahun penjara dengan 18 dakwaan, yang sebagian besar melanggar undang-undang mata-mata Amerika Serikat.
Tim kuasa hukum Assange akan melawan putusan itu lewat sistem pengadilan di Inggris.
Di antara mereka yang menyerukan agar Pemerintah Australia bertindak adalah Bob Carr, mantan Perdana Menteri negara bagian New South Wales. Dia memprotes Pemerintah Australia yang bahkan tidak melakukan protes paling samar ketika Pemerintahan Donald Trump dulu meningkatkan kampanye untuk membawa
Assange ke penjara Amerika Serikat.
Sumber : RT.com