Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wacana Pengetatan UU Pengendalian Senjata di Amerika Dikritik Aktivis

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Impor Senjata. REUTERS/Bernadett Szabo
Ilustrasi Impor Senjata. REUTERS/Bernadett Szabo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah saksi dari beberapa peristiwa penembakan, hadir dan menyampaikan pandangannya di Kongres Amerika Serikat pada Rabu, 8 Juni 2022. Kehadiran  mereka  di tengah penggarapan peraturan soal keamanan senjata yang diperdebatkan anggota senat dari Partai Demokrat dan Partai Republik.

Selain orang tua korban dan korban selamat, ada pula sejumlah aktivis yang berpartisipasi dan mengemukakan kritiknya atas wacana undang-undang kontrol senjata itu.

 
Lucretia Hughes dari DC Project Women for Gun Rights, mengkritik wacana yang menyebutkan UU kontrol senjata perlu lebih diperbanyak. Selain aktivis, Hughes juga memiliki putra berusia 19 tahun yang tewas ditembak pada April 2016 oleh seseorang dengan senjata yang diperoleh secara ilegal.

"Kalian semua delusi jika berpikir itu akan membuat kita tetap aman," katanya, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 9 Juni 2022.

Orang tua dari korban lain penembakan di Texas yang tewas, memberi kesaksian di Kongres sampai terisak-isak. Dia mendesak Kongres untuk mengambil sejumlah langkah tegas untuk mengendalikan penjualan senjata.

 
 

"Apa yang salah dengan negara ini?"  kata Ibu dari seorang korban pembantaian Buffalo, Zeneta Everhart, ibu dari Zaire Goodman. Goodman terluka dalam penembakan di supermarket Buffalo.
 
 
Menurut Everhart, para pembuat undang-undang sama dengan membiarkan penembakan massal ini berlanjut setelah tidak kunjung mengesahkan undang-undang senjata yang lebih ketat. 

DPR Amerika Serikat sejak tahun lalu telah melewati serangkaian reformasi terkait senjata yang kemungkinan akan diblokir oleh Senat dari Partai Republik. Ketua DPR Amerika Nancy Pelosi mengatakan kepada Reuters bahwa dia memiliki "kepercayaan" pada negosiator Senat dan mencatat urgensi bagi Kongres untuk bertindak.

Dengan Demokrat dan Republik terpecah belah mengenai senjata, pembicaraan Senat telah berfokus pada tujuan sederhana termasuk mendorong negara bagian untuk meloloskan undang-undang "bendera merah" untuk menolak senjata api kepada orang-orang yang dinilai berisiko bagi diri mereka sendiri atau publik dan pendanaan federal untuk meningkatkan keamanan sekolah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

DPR sedang memperdebatkan RUU untuk menaikkan usia minimum menjadi 21 dari 18 tahun untuk pembelian senjata api tertentu dan memperketat larangan senjata yang tidak dapat dilacak. Alih-alih mendorong pemungutan suara cepat pada RUU DPR yang lebih luas, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer telah memilih untuk memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi bipartisan di kantornya.

Demokrat telah memberi isyarat kepada Partai Republik bahwa mereka akan bersedia menerima langkah pertama yang sempit dengan peraturan itu, bahkan ketika Presiden Joe Biden menyerukan tindakan yang lebih keras, seperti melarang senjata serbu. 

Selama sidang DPR, Partai Republik di panel itu bersumpah membela hak untuk menyimpan dan memanggul senjata sebagaimana dilindungi oleh Amandemen Kedua Konstitusi Amerika. Banyak dari mereka keberatan dengan proposal seperti membatasi penjualan senapan gaya serbu. Senjata itu merupakan jenis yang digunakan dalam pembantaian Uvalde dan penembakan massal lain seperti di sebuah toko kelontong Buffalo, New York, yang menewaskan 10 korban kulit hitam.

 

Jajak pendapat publik menunjukkan mayoritas orang Amerika mendukung langkah-langkah untuk memperluas pemeriksaan latar belakang calon pembeli senjata dan langkah lain untuk mengendalikan kekerasan senjata. Tapi dengar pendapat pada Rabu kemarin menggarisbawahi emosi yang mendalam dari perdebatan. 
 
 

REUTERS
 
 
 

Baca juga: AS Komentari Senjata Laser Zadira Rusia di Ukraina, Apa Katanya? 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini. 

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.


AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 jam lalu

Kelompok Jabhat al-Nusra beroperasi di Idlib, Suriah, dan terafiliasi dengan kelompok al-Qaeda. Keduanya disebut sebagai teroris oleh Rusia dan Amerika Serikat. Syriahr.com
AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.


Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

6 jam lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/  David Swanson
Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.


Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

9 jam lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.


Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

16 jam lalu

Para pengunjuk rasa ditahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), selama protes pro-Palestina, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/Mike  Blake
Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel


Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

20 jam lalu

Tentara khusus Korea Selatan melakukan terjun panyung sambil membawa bendera nasional saat ulang tahun ke-65 Hari Angkatan Bersenjata di bandara militer Seoul di Seongnam (27/9). AP/Lee Jin-man
Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).


KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

21 jam lalu

Penyidik KPK membawa sebuah koper usai menggeledah gedung Sekretariat Jenderal DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. KPK melakukan penggeledahan di kantor Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI untuk mengumpulkan barang bukti kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa pada rumah jabatan anggota DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.


Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

22 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza bernyanyi di sebuah perkemahan setelah polisi kampus UCLA meminta para pengunjuk rasa untuk pergi, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Polisi menangkap para aktivis yang menduduki sebuah gedung di Universitas Columbia dan membersihkan kota tenda dari kampusnya. REUTERS/Mike Blake
Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.


Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.