TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Brasil membuka penyelidikan kriminal dan menginterogasi setidaknya empat saksi yang diyakini termasuk di antara yang terakhir melihat seorang jurnalis Inggris dan seorang pakar warga pribumi yang hilang di bagian terpencil dan tanpa hukum di hutan Amazon pada Ahad lalu.
Guilherme Torres, kepala departemen dalam negeri polisi sipil negara bagian Amazonas, mengatakan kepada Reuters Rabu 8 Juni 2022 bahwa penyelidikan dilakukan sambil mencari jurnalis lepas Dom Phillips, dan rekannya Bruno Pereira. Yang terakhir merupakan mantan pejabat senior lembaga adat federal Funai.
Torres mengatakan Pereira baru-baru ini menerima surat ancaman dari seorang nelayan lokal yang sedang dicari polisi. Dua nelayan diperiksa pada Senin, sementara dua lainnya pada Selasa.
Dua saksi pertama tidak memberikan informasi yang berguna, dan Torres belum memiliki rincian tentang dua wawancara kedua.
"Kami memang bekerja dengan hipotesis bahwa kejahatan mungkin telah terjadi, tetapi ada kemungkinan lain yang jauh lebih besar, bahwa mereka hilang," kata Torres.
"Sekarang, prioritas kami adalah menemukan mereka hidup-hidup, terutama di jam-jam pertama ini. Secara paralel, penyelidikan kriminal telah dibuka untuk melihat apakah ada kejahatan yang dilakukan."
Angkatan laut dan tentara Brasil mengirim tim pencari dengan perahu dan helikopter ke daerah itu, dengan dukungan dari polisi federal dan negara bagian. Pereira dan Phillips, yang telah menulis untuk Guardian, Washington Post, dan lainnya, hilang pada Ahad selama perjalanan pelaporan di Lembah Javari.
Persatuan Masyarakat Adat Lembah Javari (UNIVAJA), yang pertama kali mengumumkan hilangnya pasangan itu, mengkritik pasukan keamanan Brasil karena terlalu lama mengerahkan tim pencari.
Angkatan Laut mengirim tim ke sungai pada Selasa, tetapi tiba setelah gelap. Angkatan Darat mengirim pasukan dan lusinan tentara di perahu sungai untuk berpatroli di jalan-jalan desa terdekat.
Wilayah yang luas, yang berbatasan dengan Peru dan merupakan rumah bagi jumlah terbesar di dunia dari penduduk asli yang tidak tersentuh, terancam oleh penambang ilegal, penebang, pemburu, dan geng penanam koka yang membuat bahan baku kokain.