2. Slovakia Takut Jadi Target Serangan Rusia Selanjutnya Bila Ukraina Kalah
Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger mengeluarkan peringatan keras soal masa depan negaranya. Dia khawatir, jika Rusia mengalahkan Ukraina, Slovakia adalah target selanjutnya.
“Jika Ukraina gagal, Slovakia adalah yang berikutnya. Mereka (Ukraina) harus menang," kata Heger berbicara di depan Pemimpin Uni Eropa selama panel di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Rabu, 25 Mei 2022, seperti dikutip Politiko.
Heger kemudian mengkritik anggota Uni Eropa karena terlalu mengandalkan energi dari Rusia. Dia mendesak para pemimpin untuk berhenti mengkompromikan prinsip-prinsip mereka ketika berhadapan dengan Rusia.
“Kami pada dasarnya menukar nilai kami dengan gas dan minyak murah terlalu lama,” katanya. “Berkompromi dengan Putin menyebabkan perang di Ukraina. Perang yang agresif, orang-orang sekarat.”
Ukraina, dalam beberapa tahun terakhir, memperdalam hubungan ekonomi dan politiknya dengan Uni Eropa. Kyiv telah menyatakan keinginannya untuk bergabung. Bangsa-bangsa di Balkan barat juga telah mencari aksesi selama beberapa tahun.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada awal Mei lalu menyarankan untuk menciptakan struktur baru komunitas politik Eropa. Dia membayangkan komunitas yang memungkinkan kerja sama lebih erat dengan negara-negara yang mencari keanggotaan Uni Eropa, seperti Ukraina.
Gagasan Macron tidak sepenuhnya diterima baik oleh seluruh anggota Uni Eropa. Beberapa pemimpin saat ini telah menolak gagasan bahwa keanggotaannya dapat dilacak dengan cepat karena invasi. “Tidak ada yang namanya akses cepat, hal seperti itu tidak ada,” kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada bulan Maret.