Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Kembangkan Kain Penyerap Karbon, Diproduksi Pemasok H&M di Indonesia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Koki mengenakan celemek yang terbuat dari kain yang menangkap dan menyimpan karbon dioksida, dalam uji coba teknik yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Tekstil dan Pakaian Hong Kong dengan dukungan dari H&M Foundation, di Stockholm, Swedia, 26 April 2022. REUTERS/Philip O'Connor
Koki mengenakan celemek yang terbuat dari kain yang menangkap dan menyimpan karbon dioksida, dalam uji coba teknik yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Tekstil dan Pakaian Hong Kong dengan dukungan dari H&M Foundation, di Stockholm, Swedia, 26 April 2022. REUTERS/Philip O'Connor
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang didukung perusahaan pakaian H&M menemukan bahan pakaian yang bisa menyerap karbon di udara.

Menurut Reuters, Jumat, 20 Mei 2022, uji coba telah dilakukan pada celemek yang dikenakan kru sebuah restoran di Stockholm oleh Institut Penelitian Tekstil dan Pakaian Hong Kong (HKRITA).

Lembaga ini mengembangkan serat mengandung amina, sehingga membuat kapas bisa menarik gas karbon dioksida dan menangkapnya, untuk kemudian menstabilkan dan menyimpannya pada permukaan tekstil.

CEO HKRITA Edwin Keh mengatakan, timnya terinspirasi oleh teknik yang digunakan di cerobong asap pembangkit listrik tenaga batu bara untuk membatasi emisi.

"Banyak pembangkit listrik harus membersihkan karbon dioksida sebanyak mungkin dari udara sebelum asap dilepaskan," kata Keh kepada Reuters. "Kami berpikir 'mengapa kita tidak mencoba untuk meniru proses kimia itu pada serat kapas".

Sebuah T-shirt bisa menyerap sekitar sepertiga dari apa yang diserap pohon per hari, kata Keh. "Kapasitas (menangkap) tidak terlalu tinggi tetapi ini cukup murah untuk diproduksi dan cukup mudah, dan kami pikir ada banyak aplikasi potensial."

Celemek yang digunakan dalam uji coba itu diproduksi oleh pemasok H&M di Indonesia, menggunakan peralatan pabrik yang ada untuk perawatan, kata Keh. "Ini adalah proses kimia yang cukup sederhana."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Celemek setelah digunakan dipanaskan hingga 30-40 derajat Celcius di mana suhu mereka melepaskan CO2 - ke dalam rumah kaca di mana gas diambil oleh tanaman.

H&M Foundation mengatakan inovasi tersebut berpotensi menjadi game changer dalam pengurangan emisi CO2 global.

Proyek untuk mengembangkan tekstil penyerap CO2 masih pada tahap awal, dan kontribusi potensial mereka untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri tekstil masih harus dilihat.

Keh mengatakan bahwa lembaga tersebut sekarang akan mengembangkan teknologinya lebih lanjut, dan mencoba menemukan kegunaan lain, serta cara lain untuk menggunakan atau membuang CO2 yang ditangkap.

HKRITA, yang sebagian dibiayai oleh cabang filantropis pengecer mode Swedia H&M, telah mengembangkan sejumlah inovasi yang bertujuan untuk membuat mode lebih berkelanjutan. Salah satu yang telah mencapai penggunaan skala industri adalah teknik pemisahan serat kapas dan poliester dalam tekstil campuran.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

1 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.


Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

3 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.


Pilihan Tren Warna untuk Musim Panas 2024

13 hari lalu

ilustrasi fashion anak (pixabay.com)
Pilihan Tren Warna untuk Musim Panas 2024

Memilih pakaian dengan corak dan warna pada musim yang tepat dapat berdampak pada persepsi dalam hal gaya dan mode.


Kalimantan Timur Jadi Penerima Pertama Dana Karbon FCPF di Asia Pasifik

28 hari lalu

Monyet liar di hutan Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu, 28 Agustus 2019. Di kawasan yang akan menjadi lokasi ibu kota negara baru Indonesia itu masih banyak ditemui monyet-monyet liar. ANTARA
Kalimantan Timur Jadi Penerima Pertama Dana Karbon FCPF di Asia Pasifik

Kalimantan Timur menjadi penerima dana karbon pertama Forest Carbon Partnership Facility di Asia Pasifik.


BBKSDA Jawa Timur Mulai Menghitung Stok Karbon di Kawasan Konservasinya

32 hari lalu

Air terjun Gunung Baung dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung terlihat dari Kedai Baung pada Minggu, 1 Oktober 2023. TEMPO/Abdi Purmono
BBKSDA Jawa Timur Mulai Menghitung Stok Karbon di Kawasan Konservasinya

BBKSDA Jawa Timur menargetkan tahun ini bisa mengeluarkan stok karbon dari kawasan konservasinya.


Mode Terbaru Koleksi Hermes Musim Gugur 2024

45 hari lalu

Koleksi Herms Womens Fall - Winter 2024. (ANTARA/Youtube-Herms)
Mode Terbaru Koleksi Hermes Musim Gugur 2024

Hermes memperkenalkan koleksi musim gugur


Atasi Perubahan Iklim, KLHK: Wajib Urus SRN

56 hari lalu

Atasi Perubahan Iklim, KLHK: Wajib Urus SRN

Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya mengatasi perubahan iklim. beberapa cara dilakukan seperti adanya Sistem Registri Nasional (SRN) Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) yang mencatatkan pelaksanaan aksi mitigasi


Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Lestarikan Lingkungan

23 Februari 2024

Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Lestarikan Lingkungan

PT Pertamina (Persero) proaktif mewujudkan keberlanjutan lingkungan untuk mencapai target penurunan emisi atau net zero emission 2060. lewat gerakan penanaman 100.000 bibit pohon


Teknologi Carbon Capture, Kapal Kargo Uji Tangkap Emisi Karbonnya Sendiri

22 Februari 2024

 Kapal Kargo Sounion Trader. Lomas Shipping
Teknologi Carbon Capture, Kapal Kargo Uji Tangkap Emisi Karbonnya Sendiri

Kapal kargo Sounion Trader belum lama ini menyelesaikan uji sistem tangkap karbon langsung di atas kapal (onboard carbon capture system).


Luhut Sebut Standar Emisi Euro 4 dan 5 Bisa Pangkas Subsidi BBM hingga Rp 50 Triliun

22 Februari 2024

Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam unggahan di akun Instagram @luhut,pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Rabu (17/1/2024). (ANTARA/Ade Irma Junida)
Luhut Sebut Standar Emisi Euro 4 dan 5 Bisa Pangkas Subsidi BBM hingga Rp 50 Triliun

Luhut Pandjaitan memperkirakan bahan bakar emisi rendah yang memenuhi standar Euro 4 hingga Euro 5, bakal efektif mengurangi beban ssubsidi enegi.