TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 500.000 orang mengungsi di negara bagian Assam, India timur laut untuk menghindari banjir besar yang dipicu oleh hujan pra-musim yang menenggelamkan tujuh orang, Rabu, 18 Mei 2022.
Salah satu sungai terbesar di dunia, Brahmaputra, yang mengalir ke India dan negara tetangga Bangladesh dari Tibet, meluap di Assam selama tiga hari terakhir, membanjiri lebih dari 1.500 desa.
Hujan deras melanda sebagian besar negara bagian yang terjal, dan hujan deras berlanjut pada hari Rabu, dengan perkiraan lebih tinggi lagi dalam dua hari ke depan.
"Lebih dari 500.000 orang telah terkena dampak, dengan situasi banjir berubah kritis dari jam ke jam," kata menteri sumber daya air Assam, Pijush Hazarika, kepada Reuters, dan menambahkan bahwa tujuh warga tenggelam dalam insiden terpisah selama tiga hari terakhir.
Tentara India menyelamatkan lebih dari 2.000 orang yang terperangkap di distrik Hojai dalam upaya penyelamatan yang terus berlanjut, kata menteri kesehatan negara bagian itu, Keshab Mahanta.
Ketinggian air di Brahmaputra diperkirakan akan meningka, kata otoritas nasional.
"Situasinya tetap sangat buruk di distrik Dima Hasao yang paling parah dilanda bencana, dengan jalur kereta api dan jalan terputus akibat banjir dan tanah longsor," kata menteri pendapatan Assam, Jogen Mohan, yang mengawasi upaya bantuan di sana.
Kota-kota di tempat lain di India, terutama ibu kota, New Delhi, sedang dilanda gelombang panas.
Berikutnya: Gelombang panas, suhu New Delhi sampai 49 derajat