TEMPO.CO, Jakarta - McDonald's restoran cepat saji asal Amerika Serikat akan hengkang dari Rusia. Sejumlah penduduk Rusia pun memadati stasiun kereta Moskow pada Selasa, 17 Mei 2022 untuk memburu Big Mac terakhir.
McDonald's telah menutup banyak restorannya di Rusia karena invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu. Cabang di stasiun kereta adalah satu dari sedikit yang masih beroperasi sebelum benar-benar tutup.
Salah satu warga yang mengantre adalah Irina, 32 tahun. Dia mengantre di stasiun Leningradsky, Moskow. "Saya merindukan McDonald's, jadi ketika saya pergi ke St Petersburg, saya mampir dan memanjakan diri dengan Big Mac," ujarnya.
McDonald's mulai beroperasi di Rusia setelah lebih dari 30 tahun. Perusahaan burger ini menjadi salah satu merek global terbesar yang pergi dari Rusia.
Keluarnya McDonald's mengakhiri babak dalam sejarah perusahaan AS yang dimulai ketika mulai menyajikan burgernya di Rusia sebagai simbol kapitalisme Amerika. Sejak Maret, McDonald's telah memutuskan untuk menutup sementara restorannya di Rusia termasuk di Pushkin Square yang ikonik di pusat kota Moskow.
McDonald's berencana menjual 84 persen dari hampir 850 restorannya di Rusia kepada pembeli lokal. Restoran yang tersisa akan dioperasikan oleh pewaralaba. Namun pemilik baru tidak akan diizinkan untuk menggunakan nama, logo, merek, dan menu Mcdonald. Hal itu membuat beberapa orang Rusia khawatir kualitasnya akan menurun.
"Saya membaca kemarin bahwa McDonald's akan segera tutup dan dibuka dengan nama baru, jadi saya bergegas ke sini hari ini untuk membeli burger keju, milkshake, dan keripik favorit saya," kata Alla, 21 tahun. "Bagaimana jika kualitasnya memburuk setelah rebranding?"
Seorang pria dari Rusia selatan berkendara selama dua setengah jam untuk menemukan restoran yang buka, katanya dalam ulasan online yang diposting di Yandex pada 21 April. "Saya datang ke McDonald's ini terutama dari Samara, hanya 250 kilometer," tulis pengguna tersebut. "Saya ingat suasananya dan dengan senang hati menyelaminya.
"Makanan dan burgernya sama enak dan beraromanya," katanya. "Terima kasih karena relatif dekat."
Dalam beberapa tahun terakhir, McDonald's telah menjadi salah satu pilihan makan siang paling terjangkau dan cepat di Rusia. Berdasarkan indeks Big Mac majalah The Economist, yang menunjukkan paritas daya beli, rubel adalah mata uang yang paling undervalued pada awal Februari 2022.
Baca: Ini Daftar Perusahaan yang Tinggalkan Rusia: dari McD hingga Reebok
REUTERS