TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad mengancam akan menuntut Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi atas pernyataan yang mempertanyakan garis keturunan Mahathir pada 2017.
“Saya tidak suka menuntut orang ke pengadilan meskipun banyak yang memfitnah saya di masa lalu karena saya tahu ini normal dalam politik,” katanya dalam unggahan di akun Twitter, Selasa, 17 Mei 2022.
“Namun kali ini, saya merasa perlu untuk bertindak. Kebohongan Zahid memuakkan. Mereka tidak hanya merusak reputasi saya, tetapi juga berbahaya membiarkan dia terus berbohong kepada pendukung UMNO dan orang-orang Melayu hanya agar dia tetap berkuasa.”
Menurut Malaysiakini, 30 Juli 2017, Zahid yang waktu itu Wakil Presiden UMNO, mengatakan, Mahathir merupakan keturunan India. Ia mengklaim mempunyai foto kartu identitas lama Mahathir dengan nama "Mahathir a/l Iskandar Kutty".
A/l adalah singkatan dari anak laki-laki. “Ini IC birunya dulu. Namanya Mahathir putra Iskandar Kutty. Nomor IC birunya […] Ini dikirim oleh Dirjen Registrasi Nasional Departemen (JPN),” kata Zahid sambil memegang ponselnya dan menunjukkannya kepada hadirin dalam sebuah pertemuan UMNO.
Meskipun Zahid tidak secara spesifik menyebut nama Mahathir, dia merujuk pada slogan mantan perdana menteri itu serta 22 tahun kekuasaannya.
Menurut Free Malaysia Today, Zahid kemudian menuduh Mahathir hanya memperjuangkan Melayu dengan memanfaatkan komunitas ini untuk mencapai tujuan pribadinya.
Mahathir mengakui keturunan Indianya, dan menambahkan bahwa dia telah melangkah lebih jauh dengan memasukkannya ke dalam bukunya.
Dia bersikeras, bagaimanapun, bahwa dia adalah orang Melayu dan dalam akte kelahiran maupun kartu identitasnya, namanya adalah Mahathir bin Mohamad.
“Saya menunggu (untuk melihat) bukti apa yang Zahid ingin tunjukkan kepada orang-orang (bahwa nama saya Mahathir a/l Iskandar Kutty) tetapi sampai akhir pemilihan umum sebelumnya, tidak ada," kata Mahathir.
“Menurut Pasal 160 Konstitusi Federal, saya Melayu dan perjuangan saya adalah untuk rakyat saya. Orang tua saya lahir di Tanah Melayu sebelum Merdeka dan kami semua beragama Islam.
“Ketika saya masih kecil, kami berbicara bahasa Melayu di rumah dan kami selalu mempraktikkan adat Melayu.”
Sebelumnya, Zahid mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Mahathir karena mengklaim bahwa dia meminta bantuan mantan perdana menteri untuk membatalkan tuduhan korupsinya.
Mahathir menyebut Zahid sebagai “pembohong kompulsif”, mengatakan bahwa gugatan presiden UMNO yang diajukan April lalu itu tidak lebih dari upaya untuk menyembunyikan kebohongannya.
“Yang benar adalah saya bosan dengan kebohongan Zahid,” kata Mahathir. "Saya akan menemuinya di pengadilan."
Sejauh ini belum ada tanggapan dari Zahid maupun UMNO atas pernyataan Mahathir ini.
Free Malaysia Today