TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev menuduh Amerika Serikat melancarkan "perang proksi" melawan Rusia setelah Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui paket bantuan senilai 40 miliar dolar AS untuk Ukraina. Ia juga mengatakan ekonomi AS akan menderita.
Perang proksi atau proxy war melibatkan dua negara tapi tidak berhadapan secara langsung.
Dalam unggahannya di aplikasi messenger Telegram, Medvedev mengatakan bahwa RUU yang disetujui oleh DPR AS pada hari Selasa adalah upaya "serius mengalahkan negara kita dan membatasi perkembangan ekonomi dan pengaruh politiknya di dunia."
“Itu tidak akan berhasil. Mesin cetak di mana Amerika terus-menerus meningkatkan utang pemerintahnya yang sudah meningkat akan pecah lebih cepat,” katanya, Rabu, 11 Mei 2022.
Medvedev, yang menjabat sebagai wakil ketua dewan keamanan Rusia sejak mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Januari 2020, menyalahkan harga "gila" untuk bahan bakar dan bahan makanan AS pada apa yang disebutnya "Russophobic" Amerika.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Duma Rusia Vyacheslav Volodin menuduh Washington menggunakan paket bantuan ke Ukraina sebagai piutang dan menggunakan cadangan gandum negara itu sebagai pengganti pembayaran.
“Washington menginginkan Holodomor di Ukraina,” tulisnya di Telegram, mengacu pada kelaparan tahun 1930-an yang menewaskan jutaan orang Ukraina akibat tindakan pemimpin Soviet Stalin agar rakyat Ukraina mematuhinya.
Reuters