TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva siap menantang Presiden Brasil Jair Bolsonaro dalam pemilu Brasil pada Oktober 2022. Lula pada Kamis, 28 April 2022, mengklaim sudah mengantongi mandat dari tujuh partai yang tergabung dalam poros koalisi kiri-tengah.
Lula telah menyusun agendanya dengan kongres partai untuk memperkuat koalisi itu, termasuk menggelar rapat umum dengan Partai Sosialis Brasil dan Jaringan Keberlanjutan (REDE).
"Bagi mereka yang belum bergabung dengan kami, tangan kami terbuka untuk menyambut semua orang yang ingin memulihkan negara ini," katanya kepada wartawan pada pertemuan dengan Partai REDE, seperti dilansir Reuters, Jumat, 29 April 2022.
Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva memberikan sambutan dalam acara penobatan Brazil sebagai tuan rumah piala dunia 2014 di Johannesburg. AFP/GIANLUIGI GUERCI
Senator Randolfe Rodrigues menjanjikan dukungan REDE untuk pencalonan Lula. Akan tetapi, pendiri partai REDE yang juga mantan menteri lingkungan di era kepemimpinan Lula, Marina Silva, tidak hadir. Silva meninggalkan pemerintahan Lula dan melawan Partai Pekerja (PT) dalam tiga pemilihan presiden.
Survei menunjukkan keunggulan Lula atas Bolsonaro terkikis dalam beberapa bulan terakhir. Sebab Bolsonaro telah menggenjot pengeluaran untuk program sosial. Namun, sang penantang dari sayap kiri itu, mempertahankan keunggulan dua digit atas lawan sayap kanannya dalam simulasi kemungkinan limpasan.
Sumber yang dekat dengan Lula mengatakan kepada Reuters strateginya. Dalam lima bulan dari pemilihan, rencana Lula adalah fokus mengumpulkan dukungan maksimum untuk putaran kedua yang diharapkan melawan Bolsonaro.
Beberapa partai sedang bermanuver untuk mengajukan kandidat mereka sendiri. Namun, partai masih bisa mendukung Lula di putaran kedua, seperti Partai Sosial Demokrat dan beberapa faksi dari Gerakan Demokratik Brasil.
Pada hari Kamis, Lula disambut oleh para pendukung yang bersorak-sorai pada pertemuan nasional Partai Sosialis Brasil (PSB), sekutu utamanya. Dalam momen itu, Lula hadir bersama dengan pasangannya yang merupakan eks Gubernur Sao Paulo, Geraldo Alckmin.
Anggota partai meneriakkan "Cukup dengan Bolsonaro" dan menyanyikan himne Sosialis L'Internationale di pertemuan PSB yang dihadiri Lula tersebut.
"Kami harus mengalahkan Bolsonaro dengan baik karena dia memalukan bagi Brasil," kata presiden PSB Carlos Siqueira dalam pidatonya. Para pemimpin partai mengatakan Bolsonaro telah merusak hak-hak buruh dan perlindungan lingkungan.
Lula pernah dipenjara pada 2018 atas kasus korupsi. Akibatnya pencalonannya pada kontestasi pemilihan presiden Brasil tahun itu batal.
Komite hak asasi manusia baru-baru ini menemukan bahwa kasus korupsi yang memenjarakan dan memblokir pencalonan Lula sebagai presiden pada tahun 2018 telah melanggar proses hukum.
Sumber: Reuters
Baca juga: Polri akan Konfirmasi Interpol soal Desainer Indonesia Pesan Organ Manusia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.