Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancaman Wabah Ebola Kembali Terjadi di Kongo, Dua Orang Tewas

Reporter

image-gnews
Petugas kesehatan berdiri setelah melewati ruangan pembersihan usai melihat kondisi pasien yang terkena virus ebola di Rumah Sakit di Bwana Suri, Ituri, Kongo, 10 Desember 2018. Sebanyak 18 orang tewas akibat virus ebola yang meluas di Kongo. REUTERS/Goran Tomasevic
Petugas kesehatan berdiri setelah melewati ruangan pembersihan usai melihat kondisi pasien yang terkena virus ebola di Rumah Sakit di Bwana Suri, Ituri, Kongo, 10 Desember 2018. Sebanyak 18 orang tewas akibat virus ebola yang meluas di Kongo. REUTERS/Goran Tomasevic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa, 26 April 2022, seorang pasien Ebola telah meninggal di barat laut Republik Demokratik Kongo. Korban tewas kedua itu muncul tak lama setelah dipastikan ada wabah baru penyakit mematikan itu.

Seperti dilansir Reuters, Institut Penelitian Biomedis Nasional Kongo menjelaskan, pengujian genetik menunjukkan infeksi yang dikonfirmasi pada pekan lalu di Kota Mbandaka, adalah peristiwa limpahan baru.

Badan tersebut menambahkan, penularan berlangsung dari hewan yang terinfeksi dan tidak terkait dengan wabah sebelumnya.

Adapun kematian kedua adalah seorang wanita berusia 25 tahun yang merupakan saudara ipar dari kasus pertama. WHO melalui akun Twitter menyampaikan, korban mulai mengalami gejala 12 hari sebelumnya.

Pasien pertama mulai menunjukkan gejala pada 5 April, tetapi tidak mencari pengobatan selama lebih dari seminggu. Dia meninggal di pusat perawatan Ebola pada 21 April.

WHO menyebut, jeda waktu membuat petugas kesehatan bergegas untuk mengidentifikasi kontak yang mungkin telah terinfeksi.

Setidaknya 145 orang melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi dan kesehatan mereka dipantau secara ketat. Berdasarkan catatan WHO, salah satu kasus pertama adalah petugas kesehatan.

Mbandaka, pusat perdagangan di tepi Sungai Kongo, adalah kota berpenduduk lebih dari satu juta orang. Mayoritas warga tinggal dekat dengan jaringan jalan, air, dan udara ke ibu kota Kinshasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur kedaruratan WHO untuk Afrika, Ibrahima Soce Fall, mengatakan ada risiko penyakit itu dapat menyebar ke negara tetangga Republik Afrika Tengah dan Kongo Brazzaville.

"Ini mengkhawatirkan tetapi dengan mempertimbangkan peningkatan kapasitas dan pengalaman di Kongo, kami yakin itu dapat diatasi," kata Fall pada konferensi pers di Jenewa.

Kongo melalui 13 wabah Ebola sebelumnya, termasuk satu pada 2018-2020 di timur yang menewaskan hampir 2.300 orang. Angka korban itu jadi yang tertinggi kedua, yang tercatat dalam sejarah demam berdarah.

Wabah terbaru berakhir pada Desember di timur setelah enam kematian. Mbandaka, ibu kota provinsi Equateur, juga menghadapi dua wabah sebelumnya, yakni pada 2018 dan 2020.

Hutan khatulistiwa negara itu adalah reservoir alami untuk virus Ebola. Virus tersebut pertama kali ditemukan di dekat Sungai Ebola di Kongo utara pada 1976.  

Baca juga: Kasus Virus Ebola Ditemukan Lagi di Kongo

Sumber: Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

8 hari lalu

Anggota Pasukan Khusus Irak melakukan operasi militer 'Solid Will', saat melawan militan ISIS di gurun Anbar, Irak 23 April 2022. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Ledakan mengguncang pangkalan militer Irak, sehari setelah klaim bahwa Iran diserang Israel.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

16 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

19 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

20 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

22 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

24 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


AS Konfirmasi Klaim ISIS atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

36 hari lalu

Sejumlah petugas berjaga di dekat mayat orang-orang yang terbunuh dalam aksi penembakan massal saat berlansungnya konser musik di Balai Kota Crocus di luar Moskow, Rusia, 23 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
AS Konfirmasi Klaim ISIS atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

AS memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi klaim ISIS yang bertanggung jawab atas penembakan di gedung konser Moskow, Rusia


Korban Tewas Penembakan di Gedung Konser Moskow Bertambah Jadi 60 Orang

36 hari lalu

Seorang tentara Rusia berjalan di area parkir dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar setelah insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Korban Tewas Penembakan di Gedung Konser Moskow Bertambah Jadi 60 Orang

Korban tewas akibat penembakan di gedung konser Moskow bertambah menjadi 60 orang sementara korban luka mencapai 145 orang.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

39 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.