TEMPO.CO, Jakarta -Israel dan Lebanon baku tembak dalam insiden yang jarang terjadi pada Senin 25 April 2022. Seperti dilansir Reuters, sebuah proyektil yang ditembakkan dari Lebanon menghantam area terbuka di Israel. Serangan ini kemudian dibalas Israel dengan menargetkan area tempat serangan itu diluncurkan.
Insiden yang jarang terjadi di perbatasan Israel-Lebanon itu muncul menyusul bentrokan selama dua pekan terakhir antara warga Palestina dan polisi Israel di kompleks masjid Al Aqsa di Yerusalem timur. Serangan Israel ke Al Aqsa telah memicu kemarahan dunia Arab dan kekhawatiran internasional.
"Kami percaya serangan ini terkait dengan bulan suci Ramadhan dan kerusuhan di Kuil Suci (Al Aqsa)," kata kepala juru bicara militer srael, Brigadir Jenderal Ran Kochav Kochav kepada Kan Radio Israel.
Ia memperkirakan bahwa kelompok-kelompok Palestina di Libanon menembakkan roket, yang katanya menghantam tanah terbuka di Israel utara. Faksi-faksi kecil Palestina di Lebanon telah menembaki Israel secara sporadis di masa lalu.
Setidaknya 57 warga Palestina terluka pada Jumat pekan lalu dalam konfrontasi dengan polisi Israel di dalam kompleks Al-Aqsa, kata petugas medis. Polisi Israel mengklaim mereka turun tangan ketika ratusan warga Palestina melemparkan roket dan kembang api.
Di Twitter, militer Israel mengatakan tidak ada sirene yang dibunyikan dan tidak ada peringatan yang diumumkan di Israel utara ketika proyektil, yang tidak disebutkan dalam unggahannya, menghantam.
Sistem pertahanan anti rudal Israel biasanya tidak serta merta mencegat proyektil itu jika tampaknya mengarah ke daerah-daerah yang tidak berpenghuni.
Ketika menanggapi serangan itu, artileri Israel "menargetkan sumber peluncuran", kata militer Israel, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.
Sebagian besar perbatasan utara Israel tenang sejak perang 2006 melawan gerilyawan Hizbullah, yang menguasai Lebanon selatan dan gudang roket canggih.
Baca juga: Bentrokan Israel Palestina di Masjid Al Aqsa Terjadi Lagi, 57 Orang Terluka
SUMBER: REUTERS