TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres secara terpisah megirim surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia ingin bertemu dengan Putin dan Zelensky untuk mencoba mengakhiri perang Rusia Ukraina yang telah berlangsung selama dua bulan.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan pada Rabu bahwa Guterres telah mengirim surat ke misi PBB di Rusia dan Ukraina. Guterres meminta Putin untuk menerimanya di Moskow dan Zelenskyy untuk menyambutnya di Kyiv.
"Sekretaris Jenderal ingin membahas langkah-langkah mendesak untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina dan masa depan multilateralisme berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional," kata Dujarric di sebuah pernyataan seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis, 21 April 2022.
Dalam seruan Paskah, Guterres pada Selasa menyerukan gencatan senjata empat hari selama Pekan Suci Kristen Ortodoks. Gencatan senjata ini untuk memungkinkan evakuasi warga sipil dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang terkena dampak parah.
“Kebutuhan kemanusiaan sangat mendesak. Orang-orang tidak memiliki makanan, air, persediaan untuk merawat yang sakit atau terluka atau hanya untuk hidup sehari-hari,” kata Guterres di New York.
Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari telah menewaskan ribuan orang. Perang menyebabkan lebih dari 12 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Sekitar lima juta orang telah meninggalkan Ukraina.
Rusia telah membom kota-kota menjadi puing-puing dan ratusan mayat sipil telah ditemukan di kota-kota yang diduduki Moskow. Pekan ini Rusia serangan skala penuh di timur Ukraina.
Tanpa memberikan bukti, Rusia membantah menargetkan warga sipil. Rusia mengatakan bahwa indikator kekejaman dalam perang Rusia Ukraina telah direkayasa. Negara-negara Barat dan Ukraina menuduh Putin melakukan agresi tanpa alasan.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky selama kunjungan mendadak ke Kyiv pada Rabu. Sebelumnya sejumlah pemimpin Barat telah datang ke Kyiv termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Baca: Putin Ingin Lindungi Nyawa Tentara Rusia, Penyerbuan Pabrik Baja Mariupol Batal
ALJAZEERA