TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina di Mariupol bertekad melanjutkan perlawanan kendati ada ultimatum dari Rusia untuk meletakkan senjata pada Minggu, 17 April 2022 di pelabuhan yang hancur.
Rusia mengklaim telah menguasai hampir seluruh Mariupol dan menjadi kemenangan terbesar mereka dalam invasi yang sudah hampir dua bulan itu.
Kondisi Mariupol dan pasukan Ukraina
- Rusia ultimatum tentara Ukraina di Mariupol untuk menyerah
Rusia memberi ultimatum pasukan Ukraina di Mariupol untuk menyerah. Pusat Pemerintahan Kremlin meminta pasukan militer Ukraina dan tentara bayaran asing di kota itu meletakkan senjata, pada Ahad, 17 April 2022, pukul 06.00 waktu Moskow.
Rusia menjamin keselamatan nyawa mereka jika menuruti perintah. Tapi, jika ultimatum diabaikan, Rusia akan menggempur lagi pasukan Ukraina, dilansir Reuters, Ahad 17 April 2022.
- Tentara Ukraina diminta meninggalkan Mariupol
Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, pasukannya telah membersihkan wilayah Mariupol. Tersisa hanya segelintir tentara Ukraina yang tersisa di dalam pabrik baja Azovstal, pada Sabtu, 16 April 2022. Rusia pun memberi ultimatum pasukan yang bertahan dan tersisa di pabrik itu untuk menghentikan perlawanan juga meletakkan senjata.
“Kami menjamin nyawa semua orang yang meletakkan senjata akan selamat,” kata Direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev.
- Zelensky mengancam mengakhiri perundingan Rusia dan Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy mengatakan, berlangsungnya perundingan Rusia dan Ukraina akan terganggu oleh kondisi di Mariupol. Zelenksy mengancam, jika pasukannya di Mariupol dihabisi Rusia, perundingan akan berakhir.
“Penghancuran pasukan Ukraina di Mariupol bisa mengakhiri segala format negosiasi,” kata Zelensky dilansir Ukrainska Pravda.
- Tentara Ukraina di Mariupol bertekad tetap melawan
Menurut Zelensky, kendati situasinya kritis pasukan Ukraina di Mariupol masih bertahan. Mereka bertekad melanjutkan perlawanan walaupun ada ultimatum dari Rusia untuk meletakkan senjata pada Ahad, 17 April 2022. Beberapa jam setelah batas waktu ultimatum pukul 06.00 waktu setempat, tak ada tanda-tanda menyerah dari pasukan Ukraina yang bertahan di pabrik baja Azovstal, Mariupol.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukan Ukraina yang dikepung termasuk 400 tentara bayaran asing mendapat perintah untuk menembak siapa pun di antara mereka yang ingin menyerah. Namun, sejauh ini belum ada pernyataan dari pemerintah Ukraina terkait hal itu.
- Suasana mengerikan di Mariupol
Zelensky melalui akun Telegram membuat posting gambar kehancuran kota Mariupol. Presiden Ukraina itu mengatakan, kehancuran kota itu mirip masa mengerikan Perang Dunia II. Mariupol menjadi saksi bisu pertempuran paling sengit dan penderitaan warga sipil paling buruk sejak invasi 24 Februari 2022.
Pertempuran di Mariupol telah menyebabkan kehancuran besar kota. Dilaporkan banyak korban tewas ditemukan di antara puing-puing bangunan. Ribuan orang berjongkok dalam kondisi mengerikan di bawah tanah. Empat juta warga Ukraina telah meninggalkan negara itu.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Zelensky Tolak Menyerah ke Rusia, Ngotot Pertahankan Timur Ukraina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.