TEMPO.CO, Jakarta -Korea Utara dikabarkan bersiap untuk melakukan uji coba senjata nuklir sekitar tanggal 15 April 2022.
Negara lain seperti Amerika Serikat beserta sekutunya termasuk Korea Selatan bersiap dalam menghadapi hal tersebut.
Berdasarkan keterangan utusan khusus AS untuk Korea Utara, Sung Kim, jika benar Korea Utara melakukan uji coba nuklir, AS dan sekutunya akan koordinasi dan bekerja sama. Ia juga mengatakan, lokasi yang akan digunakan diperkirakan di terowongan bawah tanah lokasi uji coba nuklir Punggye-ri yang konon telah dihancurkan pada 2018.
Mengutip dari Cdc.gov, ledakan nuklir terjadi akibat reaksi dan penggabungan atau pemisahan atom yang juga disebut fusi dan fisi untuk menghasilkan gelombang panas, tekanan udara, cahaya, dan radiasi yang intens.
Seperti halnya bom yang dijatuhkan di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada Perang Dunia II silam.
Akibat dari ledakan senjata nuklir berbeda-beda tergantung ukuran bom dan jarak orang dari sumber ledakan. Sebagian besar dari ledakan nuklir dapat menyebabkan kehancuran, kematian, cedera, maupun radiasi. Bahkan paparan radiasi nuklir dapat menyebar pada wilayah yang luas dalam jangka waktu yang cukup lama.
Lantas bagaimana cara melindungi diri jika berada di sekitar ledakan bom nuklir?
Berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, jika berada di dekat ledakan lakukan tiga hal berikut:
- Berpaling dari ledakan dan tutup mata untuk mencegah kerusakan pada penglihatan
- Jatuhkan badan ke bawah dan tangan diletakan pada bawah tubuh
- Jangan duduk atau berdiri hingga panas dan gelombang atau getaran kedua selesai.
Meski berada agak jauh namun di luar ruangan, bahaya ledakan masih berpotensi dirasakan baik getarannya maupun efek radiasi.
Jika bom nuklir meledak saat berada di luar ruangan, cari sesuatu seperti masker, syal, sapu tangan, atau kain lainnya untuk menutupi mulut dan hidung agar efek dari ledakan tidak terhirup.
Selanjutnya, cari tempat berlindung seperti ruang bawah tanah atau shelter yang jauh dari angin atau berlawanan dengan arah angin. Sebelum masuk ke dalam shelter sebaiknya lepaskan lapisan pakaian paling luar agar kontaminasi tidak menyebar. Jika memungkinkan sebaiknya mandi, keramas, dan berganti pakaian sebelum masuk ke penampungan.
Jika ledakan nuklir terjadi saat sudah berada di dalam ruangan atau basement, tutup juga mulut dan hidung dengan masker atau kain lain. Lalu tutup ventilasi atau jendela saat terdapat fallout cloud. Setelah fallout cloud selesai, buka pintu atau jendela untuk mendapatkan sirkulasi udara.
Selain itu, jika sudah di dalam lebih baik tidak keluar ruangan sebelum petugas atau pihak berwenang menyatakan keadaan sudah aman. Jika terpaksa untuk keluar, gunakan penutup mulut dengan masker atau handuk basah.
Untuk makanan dan minuman, sebaiknya tidak mengonsumsi yang berasal dari luar atau air terbuka. Apabila memiliki luka terbuka, bersihkan dan tutupi luka tersebut agar terhindar dari efek radiasi dari ledakan senjata nuklir.
TATA FERLIANA
Baca juga: Rusia Berang, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir AS