TEMPO.CO, Jakarta -Nama dan gambar dari wanita yang diduga kekasih Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghilang dari situs kerajaan media yang dia kendalikan.
Seperti dilansir Daily Mail Kamis 7 April 2022, Alina Kabaeva, 38 tahun, merupakan bagian dari Dewan Direksi Grup Media Nasional (NMG). Namun, tiba-tiba nama dan fotonya menghilang - di tengah kekhawatiran sanksi Barat.
Langkah ini bertepatan dengan sanksi yang akan diterapkan terhadap kedua putri Putin. Tokoh oposisi Rusia yang sedang ditahan, Alexei Navalny, menyebut TV dan kelompok surat kabar yang dipimpin Kabaeva kemungkinan dimiliki oleh Putin secara pribadi.
“Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Grup Media Nasional, yang memiliki bagian terbesar dari alat kebohongan ini, tidak diragukan lagi milik Putin secara pribadi, dan dengan demikian bahkan secara resmi dipimpin oleh nyonya Putin, Alina Kabaeva,” tulis Navalny dari dalam penjara.
Tidak ada penjelasan dari NMG setelah menghapus nama dan foto Kabaeva. Sebelumnya, dia berpose dengan jaket bisnis, bersama dengan bagian direktur lainnya di situs. Kabaeva menjabat sebagai ketua dewan sejak 2014, meskipun tidak memiliki pengalaman media atau bisnis sebelumnya.
“Langkah-langkah paling tegas harus diambil untuk mempersulit pekerjaan para pewaris Goebbels ini, mulai dari larangan total atas pasokan dan pemeliharaan peralatan, hingga pencarian aset mereka di Barat dan visa 'daftar hitam,” ujar Navalny.
Kekuatan media pro-Kremlin milik negara dan swasta dipandang penting dalam mendukung Putin dalam perang terhadap Ukraina. Kabaeva tidak menonjolkan diri dalam perang, tetapi medianya sangat vokal dalam mendukung Putin..
Dalam satu-satunya pernyataannya yang terkait dengan perang, Kabaeva mengecam penolakan untuk mengizinkan tim Rusia berkompetisi di Paralimpiade Beijing. "Tidak pernah ada halaman yang lebih memalukan dalam sejarah olahraga dunia," katanya.
'Mereka tidak khawatir dan tidak menghapus dari persaingan negara mana pun yang berpartisipasi dalam penghancuran ratusan ribu warga sipil di Yugoslavia, Irak, Libya, dan Suriah. 'Tetapi para pejabat olahraga sangat marah ketika Rusia memutuskan untuk melindungi Donbas dan Luhansk dari Nazi.'
Dia mengeluh bahwa pejabat Olimpiade 'berusaha keras untuk mempermalukan Rusia, melarang simbol, bendera, dan lagu kami'. Tapi tetap saja Rusia berhasil 'karena bakat atlet kami.
'Rusia dulu, sedang, dan akan menjadi kekuatan olahraga yang hebat - dan Anda tidak bisa berbuat apa-apa.'
NMG berada di bawah kekuasaan Yury Kovalchuk, 70 tahun, seorang taipan yang sangat dekat dengan Putin. National Media Group memiliki saham di berbagai outlet utama Rusia termasuk REN TV, Channel 1, STS TV, 5th Channel, Izvestia dan Sport Express, yang juga disubsidi oleh negara.
Baca juga: Dua Putri Vladimir Putin Masuk Daftar Sanksi Baru AS untuk Rusia
SUMBER: DAILY MAIL
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.